Lelang ada dua, lelang pemerintah dan investasi. Perkiraan kuartal pertama 2022 untuk investasi dan dukungan pemerintah pada kuartal kedua 2022

Batam (ANTARA) - Sebanyak 10 perusahaan dalam dan luar negeri telah mengembalikan Letter of Interest (LoI) atau surat kepeminatan dalam proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan.

"Ada 10 yang mengembalikan LoI," kata Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Reni Ahiantini saat menghadiri Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI di Batam, Kepulauan Riau, Senin.

Ia mengatakan awalnya ada 17 perusahaan yang menyatakan minat saat awal market sounding. Namun, yang menyerahkan LOI hanya 10 perusahaan.

Dari 10 perusahaan, tiga di antaranya adalah perusahaan China dan lainnya adalah BUMN serta swasta. "Yang pasti, nanti akan terlihat saat lelang," kata dia.

Ia mengatakan setelah readiness criteria dinyatakan lengkap, maka lelang akan dilangsungkan.

Baca juga: BPN Kepri verifikasi lahan, proyek Jembatan Batam Bintan jalan terus

"Lelang ada dua, lelang pemerintah dan investasi. Perkiraan kuartal pertama 2022 untuk investasi dan dukungan pemerintah pada kuartal kedua 2022," kata dia.

Di tempat yang sama, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyatakan pihaknya tidak ingin menargetkan penyelesaian pembangunan Jembatan Batam-Bintan dengan tergesa-gesa.

"Di satu sisi Kementerian PUPR harus hati-hati, jembatan ini mega proyek. Tapi tidak boleh terlalu lama," kata dia.

Dalam kesempatan itu ia menyampaikan keinginannya agar proyek itu segera terbangun demi menyokong investasi yang tengah bergairah di Batam dan Bintan.

"Karena semangat investasi di Kepri mulai luar biasa kembali. maka kita akan terus proaktif," kata dia.

Baca juga: Konstruksi jembatan Batam Bintan dimulai 2022

Baca juga: Menteri PUPR: Proyek Jembatan Batam-Bintan untuk pengembangan kawasan

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021