London (ANTARA News) - Dubes negara-negara Islam memberikan dukungan kepada Pemerintah Rusia dan masyarakatnya untuk tidak pernah menyerah kepada terorisme dengan adanya bom bunuh diri di ruang kedatangan internasional Domodedovo Senin lalu yang menyisakan kepedihan yang mendalam di semua lapisan masyarakat Rusia.
Sebanyak 11 duta besar dari negara-negara Islam di Moskow bersama mufti besar Rusia, Syeikh Ravil Gaynutdin bertempat di KBRI Moskow, menyampaikan pesan mereka di depan puluhan kuli tinta bahwa umat Islam di berbagai penjuru dunia menyampaikan simpati dan belasungkawa atas tragedi serangan teroris, demikian Counsellor
Pensosbud KBRI Moskow Aji M Surya dalam keterangannya yang diterima Antara London, Kamis.
Dalam pertemuan itu Dubes Hamid Awaludin mengatakan bahwa ke 11 Dubes Negara Islam itu menegaskan bahwa teorisme merupakan ancaman internasional karena hampir semua negara mengalaminya. "You are not alone, your suffer is our suffer," ujar Dubes Hamid Awaludin yang menjadi tuan rumah dalam acara tersebut.
Meskipun sampai saat ini belum teridentifikasi siapa dan motif pegeboman di bandara tersibuk di rusia itu, namun dalam dua hari pasca kejadian Syekh Mufti Ravil Gaynutdin telah menghimbau agar masjid-masjid di seluruh Rusia untuk melakukan doa bersama untuk para korban serta keluarga yang ditinggalkan.
Syekh Mufti Ravil Gaynutdin menagatakan bahwa muslim yang benar adalah mereka yang masuk Islam secara sempurna, termasuk mengedepankan persahabatan dan cinta. ?Teroris jelas tidak mengenal agama dan nasionalitas. Tidak ada teroris yang berada di jalan Tuhan,? ujar Mufti.
Sementara itu Dubes Sinegal yang menjadi ketua para dubes dari negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) memberikan apresiasi inisiatif Indonesia dan Dewan Mufti Rusia atas kegiatan yang bermanfaat ini. Menurutnya, semua pihak harus menyuarakan keberaniannya untuk menentang terorisme dimanapun dan kapanpun.
Sedangkan Dubes Pakistan mengisahkan negerinya tidak pernah berhenti mendapat serangan teroris, bahkan selama tahun 2010 terdapat ribuan penduduknya menjadi korban sia-sia. Karenanya Pakistan sangat mengerti apa yang dirasakan Rusia saat ini.
Sementara itu, Dubes Malaysia, Dato Z. Abidin Omar mengingatkan agar tidak ada lagi kelompok teroris di dunia ini yang membajak agama (Islam) dan tidak membiarkan kelompok kecil mendikte pemerintah dan dunia. "Kita harus bekerjasama menghadapinya," ujarnya.
Menurut Gaynutdin, maraknya bom di Rusia berakar dari urusan politik. Untuk menghentikannya maka harus ada kebersamaan dan saling memahami antara satu dan lainnya. Pengalaman negara lain mengajarkan agar setiap masyarakat harus pandai-pandai merangkul dan mengarahkan kaum muda agar tidak terjerumus pada kegiatan terorisme.
Menyimpulkan pertemuan sore itu, Dubes Hamid Awaludin menggarisbawahi tindakan teroris di Bandara Domodedovo merupakan tragedi kemunusiaan dimana pelaku dan kelompok yang ada di belakangnya tidak dapat dimaafkan. "Pertemuan spontan ini memberikan sinyal jelas bahwa kita menentang aksi teror, ikut bela sungkawa dan memberikan dukungan penuh kepada rakyat dan Pemerintah Rusia untuk memenangi perang melawan para teroris," ujarnya. (ZG/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011