Mamuju (ANTARA News) - Bulog Sub Divisi Regional Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, menyatakan mulai 2011 penyaluran beras bagi warga miskin dilakukan setelah dibayar tunai.
"Mekanisme penyaluran raskin pada 2011 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya raskin didistribusikan tanpa diawali pembayaran, saat ini tidak bisa disalurkan tanpa ada pembayaran tunai," kata Kepala Seksi Pelayanan Publik Sub Divisi Regional (Subdivre) Bulog Kabupaten Mamuju Andi Guntur, di Mamuju, Rabu.
Menurut dia, pemberlakuan aturan ini berdasarkan pedoman raskin yang dikeluarkan pemerintah pusat tentang penyaluran raskin tahun 2011.
Ia mengatakan pemberlakukan mekanisme penyaluran raskin ini kemungkinan akibat banyaknya tunggakan raskin yang menumpuk pada tingkat pengelola raskin di desa-desa.
"Tunggakan raskin yang menumpuk itu diduga karena ada oknum pengelola raskin yang menyalahgunakannya. Secara rasional masyarakat tidak mungkin melakukan tunggakan raskin tanpa ada pembayaran secara tunai," katanya.
Guntur menyebutkan pagu beras untuk warga miskin atau raskin di Provinsi Sulbar pada 2011 meningkat 5,8 persen, sehingga menjadi 16.303.140 kilogram, dibandingkan pada 2010 sebanyak 15.397.410 kilogram.
"Bertambahnya pagu raskin 2011 tidak mempengaruhi penambahan jumlah rumah tangga sasaran (RTS) dan titik distribusi di lima kabupaten di Sulawesi Barat," katanya.
Menurut dia, peningkatan pagu tersebut bukan disebabkan bertambahnya RTS penerima raskin, melainkan ada penambahan volume atau jatah raskin setiap RTS.
"Pagu raskin ini naik karena pada 2010 terjadi perubahan, yakni pada awal tahun kuota raskin yang disalurkan sebanyak 13 kg per RTS, kemudian bertambah menjadi 15 kg per RTS pada pertengahan tahun," katanya.
Sedangkan pada 2011 kuota raskin ditetapkan 15 kg per RTS mulai Januari hingga akhir Desember 2011.
Ia mengatakan jumlah RTS di wilayah Sulbar yang akan mendapatkan raskin sebanyak 90.573 RTS yang tersebar di lima kabupaten, yakni Polewali Mandar, Mamasa, Majene, Mamuju dan Mamuju Utara.
Pagu raskin yang masuk ke Perum Bulog, kata dia berdasarkan data RTS yang diolah langsung Badan Pusat Statistik (BPS) atas hasil Pendataan Pengguna Perlindungan Sosial 2008 (PPLS-08).
"Dari total pagu raskin ini untuk Sulbar pada 2011 ditetapkan sebanyak 90.573 RTS dengan alokasi beras sebanyak 16.303.140 kilogram," katanya.
Guntur menjelaskan raskin yang akan diberikan kepada RTS di lima kabupaten itu tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya yakni sebanyak 15 kg per RTS dengan harga yang ditetapkan Rp1.600 per kilogram.
"Jika ada yang menerapkan di luar dari ketentuan itu, bisa diindikasikan korupsi, kecuali jika ada penambahan harga yang tidak berlebihan karena alasan transportasi untuk menjangkau daerah terpencil, seperti Kecamatan Kalumpang yang sulit dilalui kendaraan roda empat," katanya.
Ia mengatakan beras yang tersimpan di Bulog Mamuju belum disalurkan karena SK gubernur dan bupati baru diterimanya.
"Kami sudah siap melayani jika ada kecamatan-kecamatan yang hendak mendapatkan raskin. Namun, penyalurannya setelah dibayar secara tunai," katanya. (ACO/M008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011