Sampang (ANTARA News) - Sebanyak 31.200.000 jiwa atau sekitar 13,33 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia masih tergolong miskin dan perlu terus mendapatkan perhatian pemerintah.

Hal ini disampaikan Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri saat melakukan kunjungan kerja ke Sampang, Madura, Jawa Timur, Rabu.

"Tapi saya yakin angka kemiskinan ke depan bisa ditekan mengingat di sejumlah daerah sudah berupaya optimal untuk menekan jumlah kemiskinan, termasuk di Sampang, Madura," kata Mensos.

Ia mencontohkan seperti yang telah dilakukan Pemkab Sampang dari sebelumnya diatas 50 persen pada 2007 kini hanya 30 persen pada 2010.

"Kalau di daerah ada upaya maksimal untuk menekan angka kemiskinan seperti di Sampang ini saya yakin akhir 2014 nanti pemberantasan kemiskinan akan tuntas," katanya menjelaskan.

Mensos menjelaskan, pemerintah sendiri telah melakukan berbagai program dalam berupaya menekan angka kemiskinan di Indonesia. Salah satunya dengan memberikan bantuan kepala keluarga miskin berupa perbaikan rumah kumuh dan bantuan kelompok usaha ekonomi bersama (Kube).

Program ini, kata Mensos akan terus dilakukan hingga 2014 sehingga angka kemiskinan di Indonesia benar-benar bisa ditekan.

Program pemberantasan kemiskinan lainnya yang dicanangkan pemerintah ialah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Angka kemiskinan di Indonesia hampir menyamai jumlah penduduk negara tetangga, semisal Malaysia, Thailand dan Singapura.

Berdasarkan survei, pada 2010 ini penduduk warga Malaysia mencapai 28,2 juta jiwa dan penduduk Thailand, mencapai 65,9 juta jiwa (2009).

Sedangkan bilang disandingkan dengan Singapura, tetangga terdekat Indonesia, maka jumlah penduduk miskin Indonesia itu setara dengan enam kali jumlah penduduk Singapura yang hanya sebesar 4,9 juta jiwa.(*)

(T.KR-ZIZ/A040)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011