Pertandingan antara PSIM melawan HW FC pada pertandingan kedua di Grup C itu berjalan imbang karena kedua kesebelasan saling serang untuk meraih poin penuh.
PSIM yang diasuh pelatih Seta Nurdiyantara bermain taktis untuk bisa merebut poin penuh. Sebaliknya, HW FC tidak mau kalah dan terus melakukan tekanan baik melalui pemain sayap kiri maupun kanan untuk menembus pertahanan lawan. Namun, pertahanan PSIM begitu rapat sehingga sulit ditembus pemain depan HW FC, dan juga sebaliknya.
Peluang emas untuk PSIM terjadi pada menit 15 babak pertama melalui kaki pemain nomor punggung 22 Purwoko, tetapi sayang bolanya mampu ditangkap kiper HW FC Firdiansyah yang bermain tenang sehingga belum mengubah kedudukan, dan tetap imbang 0-0.
Peluang kedua PSIM melalui serangan balik cepat pada menit 25 melalui sundulan kepala yang dilakukan oleh pemain nomor punggung 19, Yoga Pratama, tetapi sayang bolanya mengarah tipis di atas gawang HW FC sehingga belum mengubah kedudukan tetap imbang.
Baca juga: PSIM incar poin penuh saat hadapi Hizbul Wathan FC di Liga 2
PSIM Yogyakarta baru bisa unggul atas HW FC setelah mendapat hadiah tendangan penalti pada menit 37, setelah salah satu pemainnya dilanggar di dalam kotak terlarang itu.
Adya Putra Dewa yang diberikan kepercayaan mengambil tendangan penalti itu berhasil merobek gawang HW FC sehingga mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk PSIM. Kedudukan ini tetap bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, HW FC mengubah strategi mereka dengan menampilkan serangan dari kaki ke kaki untuk menyamakan kedudukan melawan PSIM.
Peluang HW FC terjadi pada menit 50 melalui sundulan kepala pemain depannya, Vengko Armedya, tetapi sayang bola masih melambung di atas gawang PSIM sehingga kedudukan tetap 1-0 untuk PSIM.
HW FC baru mampu menyamakan kedudukan menjadi imbang 1-1 pada menit 87 melalui tendangan keras kaki nomor punggung 99, Bayu Arfian, yang menjebol gawang PSIM. Gol HW FC ini, berawal dari kemelut yang terjadi di depan gawang PSIM, dan Bayu, yang berdiri bebas, melakukan tendangan voli sehingga mampu merobek gawang PSIM.
Kedudukan imbang 1-1 antara PSIM melawan HW FC itu pun bertahan hingga wasit yang memimpin pertandingan Rihendra Purba asal Sumatera Utara meniup peluit panjang tanda babak kedua berakhir. w
Wasit mengeluarkan tiga kartu kuning untuk Arif Yongki Rahman (HW FC), Hendra Arga Permana, Firman Septian (PSIM), serta satu kartu merah untuk Arif Satyayudha (PSIM) pada menit terakhir babak kedua.
Baca juga: Hizbul Wathan FC tunjuk pelatih baru Herrie Setyawan
Pelatih PSIM Yogyakarta Seta Nurdiyantara mengatakan pertandingan hasil imbang 1-1 itu merupakan hasil maksimal yang diraih timnya.
Pada babak pertama, menurut dia, ada beban dan ada beberapa peluang, tetapi para pemainnya gagal membuahkan gol. Meski demikian, ia menilai seluruh pemainnya sudah berusaha melakukan yang terbaik.
"Kami evaluasi dan melaporkan kepada pihak manajemen untuk langkah selanjutnya. Pemain harus mempunyai motivasi lebih untuk pertandingan-pertandingan berikutnya supaya meraih hasil yang lebih baik," kata Seta.
Sementara itu, pelatih HW FC Sidoharjo Moch. Herrie Setyawan mengungkapkan pada babak pertama, timnya kebobolan melalui tendangan penalti, kemudian mereka mengubah skema pemain di babak kedua agar bisa mencetak gol dan membuat kedudukan imbang 1-1.
"Kami di babak kedua berusaha mengubah skema dengan mengganti beberapa pemain untuk menambah serangan dan akhirnya bisa membuahkan satu gol," ungkap Herrie.
Baca juga: PSCS Cilacap kandaskan PSG 2-1
Baca juga: Semen Padang FC resmi daftarkan 27 pemain hadapi Liga 2
Baca juga: Pemain PSMS jalani tes usap PCR jelang Liga 2 Indonesia
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021