New Jersey (ANTARA) - Perusahaan farmasi Johnson & Johnson berencana mengajukan permohonan kepada otoritas Amerika Serikat pekan ini agar memberikan izin penggunaan vaksin penguat (booster) COVID-19, seperti dilansir New York Times yang mengutip pejabat yang mengetahui rencana tersebut, Senin.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pekan lalu menjadwalkan pertemuan komite penasihat ahli pada 15 Oktober untuk membahas nasib izin penggunaan darurat dosis penguat vaksin J&J.
FDA pada September sudah memberikan lampu hijau untuk vaksin penguat COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech bagi kalangan kaum lansia di atas 65 tahun, orang-orang yang berisiko tinggi mengalami penyakit parah, dan mereka dengan pekerjaan yang rentan terhadap virus.
Pesaingnya, Moderna, bulan lalu juga mengajukan permohonan izin penggunaan dosis penguat untuk vaksin dua dosis miliknya.
Pihak J&J belum menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar.
Sumber: Reuters
Baca juga: Uni Eropa evaluasi data vaksin booster Moderna
Baca juga: Biden: Vaksin booster COVID-19 gratis, mudah didapat
WHO serukan moratorium suntikan booster
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021