Jayapura (ANTARA) - Pelatih tim sepak bola putra Sumatera Utara Colly Misrun menyebut larangan tampil bagi pemain profesional dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua sebagai aturan yang sangat tepat.
"Lebih bagus begini, jadi kami tim-tim mengambil para pemain yang memang berada di usia pembinaan di daerah masing-masing," kata Colly saat ditemui di Stadion Mahacandra, Kota Jayapura, Senin.
"Kalau pakai (pemain) profesional kan berarti kita enggak turut melakukan pembinaan," ujarnya menambahkan.
Di sisi lain, mantan penyerang PSMS Medan pengujung era 1990-an itu menilai dengan aturan tanpa pemain profesional, ia dan sejawatnya sebagai pelatih turut diuji kemampuannya dalam meramu para pemain.
"Kemampuan kami semua banyak dicoba di sini, termasuk para pelatih. Secara bersamaan itu juga nantinya akan menaikkan kemampuan kami," katanya.
Anak-anak asuh Colly berhasil melangkah ke babak enam besar walaupun menelan kekalahan 0-2 melawan Jawa Timur dalam laga pemungkas penyisihan Grup B di Stadion Mahacandra, Senin.
Pasalnya, Sumut terbantu hasil pertandingan lain ketika Sulawesi Selatan menundukkan Jawa Tengah dengan skor 2-1 di Stadion Mandala.
Dengan demikian, Sumut yang punya empat poin melaju sebagai runner-up Grup B dan akan tergabung bersama tuan rumah Papua selaku juara Grup A dan Aceh yang menjawarai Grup C di babak enam besar nanti.
Colly mengaku ia masih memiliki pekerjaan untuk membangkitkan kemauan dan motivasi anak-anak asuhnya yang baru dua bulan ini ia tangani.
"Kemauan dan motivasi anak-anak ini harus dibangkitkan lagi. Mungkin karena ini event nasional pertama buat mereka. Masih ada beberapa hari latihan, harus terus kami benahi kekurangan yang ada," katanya.
Sumut akan mengawali penampilan di babak enam besar Grup D dengan menghadapi Aceh di Stadion Mandala pada Jumat (8/10) nanti.
Colly dibebani kehilangan tiga pemain yang terkena akumulasi kartu yakni dua gelandang Kevin Armedyah Nur Erwihas dan Bima Lesmana serta penyerang Rio Syahputra Damanik.
Baca juga: Sepak bola putra Jatim bekuk Sumut, tapi keduanya lolos grup PON Papua
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021