para peserta pun diwajibkan untuk menjalani swab antigen atau tes polymerse chain reaction (PCR) dan bukti hasil tes tersebut dibawa sebelum pelaksanaan ujian

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 3.300 orang peserta mengikuti ujian kompetensi dasar (SKD) seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) Kampus Pondok Labu, Jakarta Selatan pada tanggal 4-12 Oktober 2021.

Rektor UPNVJ Erna Hernawati mengharapkan ujian tersebut berjalan sesuai aturan, objektif, dan transparan, serta semoga dapat berlangsung sesuai harapan.

Baca juga: 3.500 peserta ikuti tes CPNS di Jakarta Selatan

“Semoga ujian yang berlangsung ini dapat sesuai dengan aturan, yaitu tetap objektif, aman dan transparan," kata Erna di Jakarta Selatan, Senin.

Adapun peserta tes UPNVJ ditujukan untuk memenuhi kebutuhan CPNS di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud).

Selama ujian berlangsung, panitia seleksi menyediakan tujuh ruangan dengan kapasitas 100 peserta setiap sesinya, yang terbagi menjadi empat sesi mulai dari pukul 08.00-17.00 WIB.

Baca juga: Kemendag mulai seleksi 11.764 CPNS

Wakil Rektor bidang umum dan keuangan UPN Veteran Prasetyo Hadi, menuturkan pihaknya akan memberikan layanan terbaik, dengan memaksimalkan protokol kesehatan yang berlaku.

"Hingga akhir pelaksanaan ujian kami terus kawal untuk menjaga keamanan, kelancaran, ketertiban para peserta maupun panitia” kata dia.

Guna mendukung penerapan protokol kesehatan, para peserta pun diwajibkan untuk menjalani swab antigen atau tes polymerse chain reaction (PCR) dan bukti hasil tes tersebut dibawa sebelum pelaksanaan ujian.

Kemudian peserta diimbau menggunakan masker ganda, yang terdiri dari masker tiga lapis dan masker kain di bagian luar.

Baca juga: Polisi berikan diskresi ganjil-genap bagi peserta tes CPNS di TMII

Peserta juga direkomendasikan menggunakan perlindungan tambahan selain masker berupa pelindung wajah (faceshield).

Para peserta juga diminta untuk melakukan scan barcode aplikasi PeduliLindungi sebelum memasuki ruang tunggu untuk menuju ruang ujian.

“Kita tetap tidak memperbolehkan peserta dengan suhu tinggi masuk ke ruangan ujian, kita akan arahkan ke poliklinik yang tersedia untuk di cek suhu tersebut karena adanya virus atau karena hal lainnya," kata Hadi.

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021