Jayapura (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan mendata atlet berprestasi dan peraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX untuk memikirkan masa depan dan kesejahteraannya.
"Pengurus KONI Sumbar dan pemerintah daerah sudah memikirkan yang terbaik untuk atlet-atlet berprestasi ini," kata Ketua KONI Sumbar Agus Suardi di Jayapura, Senin.
Agus mengatakan khusus atlet peraih medali pada PON XX Papua, pemerintah daerah telah menganggarkan bonus dan akan diberikan setelah tiba di Ranah Minang sebagai bentuk apresiasi dan dukungan materil.
"Bonus sudah dianggarkan tetapi itu tetap kembali ke pemerintah daerah," ujar dia.
Baca juga: Delva Riski pertahankan emas taekwondo putri untuk Sumbar
Hingga 18.00 WIT Sumatera Barat telah berhasil mengumpulkan dua medali emas salah satunya dari cabang olahraga taekwondo yang disumbangkan oleh taekwondoin Delva Riski.
Delva Riski berhasil mengamankan medali emas usai menang atas lawannya Bella Oktafianti di kelas kyorugi (tarung) over 73 kilogram putri yang berlangsung di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Jayapura.
Sementara itu, pelatih taekwondo Sumatera Barat Efri Endriyadi berharap pemerintah daerah lebih memerhatikan masa depan atlet terutama yang telah mempersembahkan dan menorehkan tinta emas.
Baca juga: Taekwondo sumbang medali perunggu untuk kontingen Sumbar
"Dari dulu ya janji-janji saja, sekarang ya tergantung nasib orangnya," ujar dia.
Pada PON XIX 2016 di Jawa Barat, kata dia, pemerintah daerah menjanjikan pekerjaan sebagai PNS, pegawai bank hingga karyawan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk atlet yang berprestasi namun hal itu tidak pernah kunjung terealisasi.
Oleh karena itu, Efri berharap pemerintah daerah lebih peduli lagi kepada atlet terutama Delva Riski dan dua taekwondoin Sumatera Barat lainnya yang masih akan berlaga untuk perbaikan kesejahteraan dan masa depannya.
Baca juga: Taekwondo Sumbar ingin pertahankan medali emas di PON Papua
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021