London (ANTARA News) - Anjungan Indonesia mengusung tema "Ecocultural Tourism in Wonderful Indonesia" menampilkan replika komodo sepanjang 140cm yang terbuat dari bubur kertas serta miniatur stupa Candi Borobudur berupaya menarik wisatawan dari Negara Nordic.

Pameran tersebut diselenggarakan dalam "MATKA Nordic Travel Trade Fair 2011" yang digelar di Helsinki Conference and Fair Center.

Selain menyajikan informasi berbagai tujuan pariwisata seperti Bali, Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara, anjungan Indonesia menampilkan benda karya budaya yang memperoleh pengakuan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak-Benda, seperti angklung, wayang, keris dan batik.

Sekretaris Tiga KBRI Helsinki Andy Aron dalam keterangan persnya yang diterima Rabu mengatakan, anjungan Indonesia dibuka secara resmi oleh Dubes RI untuk Helsinki, Harry Purwanto.

Acara tersebut dihadiri para pejabat serta Dubes/Kepala Perwakilan Negara ASEAN dan Eropa di Helsinki dan perwakilan industri pariwisata Finlandia dan Estonia, serta mitra KBRI.

Dalam sambutannya Dubes mengatakan, Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menggiatkan sektor industri pariwisata dengan terus mendorong jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Partisipasi Indonesia pada MATKA, selain mempromosikan pariwisata Indonesia di negara akreditasi juga dimaksudkan membina hubungan baik dan mendorong interaksi people-to-people antara Indonesia dan Finlandia, ujarnya.

Komodo dan Candi Borobudur dipilih sebagai icon anjungan Indonesia dalam mendukung upaya Pemerintah Indonesia menominasikan Pulau Komodo sebagai salah satu "New 7 Wonders of Nature," serta memperkenalkan Candi Borobudur sebagai salah satu warisan budaya dunia yang telah diakui UNESCO.

MATKA merupakan ajang pameran terbesar di kawasan Nordik dan Baltik. Tahun ini, MATKA berlangsung selama empat hari yang pada hari pertama ditujukan khusus untuk travel trade professional.

Hari berikutnya terbuka untuk umum dihadiri sekitar 83.279 pengunjung, 15.000 orang diantaranya adalah dari travel trade professional. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding 2009 yang berjumlah 81.537 orang.

MATKA tahun ini diikuti 1.200 peserta, 70 diantaranya dari negara asing, termasuk Indonesia dan 34 negara kawasan Karibia yang diwakili oleh Carribean Tourism Organization. Sementara pada 2009 diikuti sebanyak 1231 exhibitors dari 78 negara.

Sedangkan negara ASEAN lain yang turut dalam acara ini berasal dari Thailand (Tourism Authority of Thailand), Malaysia (Malaysia Tourism Board), dan Vietnam (Vietnam Travel Agency Association).

Andy Aron mengatakan tahun ini terdapat peningkatan minat dari kalangan masyarakat setempat di Finlandia untuk mengetahui tujuan wisata di Indonesia.

Diperkirakan lebih dari seribu pengunjung mendatangi anjungan Indonesia baik untuk secara langsung meminta informasi tentang pusat tujuan wisata, maupun untuk memperoleh informasi tentang paket berlibur wisata dan paket tur. Hal ini ditandai dengan habisnya travel map, brosur, flyer, dan tour package info yang disediakan oleh KBRI, ujarnya.

Finlandia merupakan pasar tourism yang sangat potensial mengingat minat masyarakat Finlandia untuk bepergian ke luar negeri cukup tinggi, termasuk pada situasi ekonomi yang sulit saat ini.

Jumlah kunjungan wisatawan Finlandia ke Indonesia terus menunjukkan kecenderungan meningkat, bahkan peningkatan tersebut mengalami lonjakan cukup signifikan, lebih dari dua kalinya pada periode 2007-2009.

Dari data BPS, jumlah wisatawan Finlandia ke Indonesia pada 2009 berjumlah 18.688 orang, naik 8.153 orang dari jumlah yang diperoleh pada 2008 sebesar 10.535 orang. 

Dibanding dengan jumlah wisatawan asal negara Scandic (Scandinavia-Nordic: Denmark, Finlandia, Norwegia dan Swedia) pada 2009, Finlandia berada di peringkat tiga, di bawah Swedia yaitu 21.033 dan Denmark sebanyak 19.010 mengungguli jumlah wisatawan Norwegia sebesar 16.141 orang.

Jumlah penduduk Finlandia tercatat 5,3 juta, sementara Denmark 5,51 juta penduduk dan Norwegia 5,54 juta sedangkan Swedia berjumlah 9,39 juta.
(ZC/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011