Jakarta (ANTARA) - Serial melodrama JTBC “Lost” yang dibintangi aktor Korea Selatan Jeon Do-yeon dan Ryu Jun-yeol telah mencapai rating pemirsa terendah sejauh ini dengan episode terbaru pada Sabtu.

Mengutip The Korea Times pada Senin, episode kesembilan meraih rating pemirsa 1,2 persen, lebih rendah dari capaian pada pekan lalu sebesar 1,4 persen.

Sebelumnya drama ini telah dinanti oleh penggemar K-drama karena menampilkan aktor dan sutradara terbaik. Serial ini merupakan penampilan layar kecil pertama untuk aktris Jeon dalam lima tahun serta serial televisi pertama yang disutradarai Hur Jin-ho, yang dikenal dengan film periode terkemuka seperti “Forbidden Dream” (2019), “Christmas in August” (1998), dan “April Snow” (2005).

Baca juga: Lima fakta pemeran "The Veil" yang tayang nanti malam

Baca juga: Cerita Kim Go Eun dan Ahn Bo Hyun adu peran di "Yumi's Cells"

Debut episode pertama dimulai dengan peringkat 4,2 persen pada 4 September. Namun peringkat segera turun, jatuh di bawah 2 persen pada episode kelima.

Ditulis oleh Kim Ji-hye, serial ini berkisah tentang dua orang yang merasa terombang-ambing dalam kehidupan dan bertemu satu sama lain hingga membuat hidup mereka lebih baik.

Drama yang mengikuti spektrum emosi para aktor ini tampaknya telah kehilangan pesonanya karena alur cerita yang lambat dan menyedihkan serta subplot yang tidak meyakinkan.

"Serial ini tidak memiliki latar belakang atau subplot yang kuat untuk membuatnya cukup meyakinkan bagi pemirsa untuk memahami karakter dan kekosongan mereka. Jadi sulit bagi kami untuk beresonansi dengan mereka dan plotnya,” tulis seorang pengguna di forum komunitas.

Beberapa penonton bahkan mengkritik penampilan Ryu yang memerankan karakter terlalu murung padahal selama ini ia kerap tampil dalam pesona tertentu. Penggambarannya tentang karakter berlapis-lapis emosi yang kompleks gagal memenangkan perhatian penonton.

Sutradara Hur pada awal September selama konferensi pers telah mengungkapkan bahwa keputusan untuk mengarahkan drama ini memang menjadi tantangan tersendiri baginya.

“Saya berubah pikiran untuk mengumpulkan keberanian untuk mencobanya setelah membaca naskah yang begitu bagus. Tidak seperti film, yang mulai produksi setelah naskahnya selesai, drama mulai syuting saat naskahnya masih ditulis. Jadi, ada rasa penasaran dan frustrasi dari waktu ke waktu. Rasanya seperti membuat tiga hingga empat film sekaligus,” kata Hur.

Baca juga: Lima pembeda "Squid Game" dengan tontonan "survival" lain

Baca juga: Rekomendasi delapan drama dan film Negeri Ginseng bertabur bintang

Baca juga: Lima Jenis kisah cinta di drama Korea

Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021