"Ada sebanyak 70 desa di Sikka dengan jumlah KK sekitar 11 ribu yang terdampak bencana kekeringan, yang berdampak pada krisis air bersih," kata Kepala BPBD Kabupaten Sikka Muhammad Daeng Bakir sebagaimana dikutip dalam keterangan pers pemerintah daerah yang diterima di Kupang, Senin.
Ia mengatakan, tim reaksi cepat BPBD sudah mendata warga yang kesulitan mendapatkan air bersih di desa-desa yang mengalami kekeringan serta menyiapkan sarana dan prasarana untuk menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa tersebut.
Menurut dia, BPBD menyewa mobil tangki tambahan untuk menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan karena jumlah mobil tangki air milik pemerintah daerah terbatas.
Pemerintah Kabupaten Sikka telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan sejak 25 September 2021.
Muhammad Daeng Bakir mengatakan, pemerintah kabupaten mengantisipasi dampak bencana kekeringan hingga sekitar tiga bulan ke depan.
"Tim kami telah persiapan untuk penanganan dampak kekeringan, terutama pasokan air bersih bagi masyarakat terdampak hingga memasuki musim hujan," katanya.
Baca juga:
Hari tanpa hujan ekstrem panjang terjadi di delapan daerah di NTT
Ngawi petakan desa-desa yang rawan mengalami kekeringan
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021