Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Selasa sore, menguat setelah bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan hari ini.
Rupiah menguat 25 poin terhadap dolar AS ke posisi 9.033 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin 9.058.
"Salah satu pemicu penguatan rupiah adalah menguatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini menguat lumayan signifikan hingga 2 persen lebih," ujar analis Asjaya Indosurya Securities, Reza Priyambada.
Ia menambahkan, kondisi makro yang stabil memicu pelaku pasar uang kembali menempatkan dananya dalam bentuk rupiah, setelah sebelumnya pelaku pasar banyak yang keluar dari rupiah.
"Sebelumnya banyak pelaku pasar menarik dananyasehingga membuat rupiah melemah, untuk dialihkan dalam bentuk dolar AS, dan ada juga yang membeli emas sebagai salah satu intrumen investasi yang baik, sebagian lagi dalam bentuk cash," kata dia.
Penguatan rupiah itu, lanjut dia, menunjukkan fundamental ekonomi kawasan Eropa dan AS sedikit berjalan lambat, maka pelaku pasar uang kembali menempatkan dananya dalam bentuk rupiah.
"Penguatan rupiah memberikan sinyal positif kedepan dalam pertumbuhan ekonomi dalam negeri," ujarnya.
Ia menambahkan, kunjungan kerja Presiden RI dan rombongan ke Davos, Swiss untuk menghadiri forum ekonomi dunia juga dianggap positif dan diharapkan dalam kunjungan Presiden RI dan rombongan itu dapat meningkatkan fundamental ekonomi Indonesia.
"Kunjungan ini digunakan untuk tingkatkan kerja sama negara dunia dan Indonesia," katanya.
Dengan menguatnya rupiah, lanjut dia, menandakan posisi dana asing masih berada di dalam negeri, sekaligus memberi keyakinan terhadap ekspektasi pertumbuhan fundamental ekonomi sebesar 6,5 persen akan dapat tercapai.
"Kendati demikian, hal lain yang membuat rupiah terus melanjutkan penguatan masih minim. Rupiah masih bergerak sempit, penguatannya masih bersifat massif," katanya.
Sementara, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah menguat 7 poin ke posisi 9.052 dibanding sebelumnya sebesar 9.059.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011