Malang (ANTARA News) - Setelah sukses dengan batik tulis bercorak pemain tim nasional (timnas) naturalisasi, Irfan Bachdim, pengrajin batik asal Celaket, Kota Malang, Jawa Timur, Hanan Jalil (45), kembali membatik dengan edisi khusus Imlek yang dijual seharga Rp300 ribu per potong.
"Batik edisi khusus Imlek ini juga dilengkapi dengan gambar mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid sebagai maskotnya, disamping pernak-pernik Imlek yang sudah `lumrah`, seperti naga, bola api, lampion bertuliskan huruf China dan Bunga Persik," kata Hanan ketika mengenalkan batik edisi khususnya di Malang, Selasa.
Ia mengakui, gambar mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai maskot batik edisi Imlek tersebut sebagai penghargaan terhadap almarhum karena ketika beliau masih hidup begitu getol memperjuangkan nasib etnis Tionghoa untuk mengekspresikan budaya serta tidak adanya halangan ketika menjalankan ibadah sesuai ketayinannya.
Menurut dia, ketika masa pemerintahan orde baru (orba) begitu anti terhadap segala bentuk yang berbau Tionghoa dan ketika masa pemerintahan Gus Dur, beliau begitu giat memperjuangkan nasib etnis Tionghoa untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan kebudayaannya.
Selain bergambar Gus Dur dan pernak-pernik yang berkaitan dengan Imlek, katanya, batik tersebut juga dilengkapi dengan gambar singa yang menggambarkan bahwa pembatiknya adalah "arek" Malang.
Hanan mengatakan, warna dominan batik edisi Imlek tersebut masih seperti aslinya, yakni merah dan kuning emas. Bati edisi khusus tersebut mulai diproduksi pada awal Januari lalu dan sekarang sudah terjual sekitar 70 potong dengan harga rata-rata Rp300 ribu per potong.
"Saat ini kami masih menyiapkan batik edisi khusus Imlek ini yang dipesan oleh beberapa pejabat di wilayah Malang, di antaranya adalah Bupati dan Wali Kota Malang. Kedua pejabat itu memesan sekaligus untuk istri masing-maisng yang akan dikenakan ketika menghadiri perayaan Imlek," ujarnya menambahkan.
Ia mengemukakan, setiap ada perayaan hari besar maupun momen-momen tertentu, dirinya akan mengupayakan akan selalu ada edisi khusus."Masalah harga nanti tergantung tingkat kesulitan dan bahan pewarnaannya, namun untuk batik edisi Imlek ini hanya dijual seharga Rp300 per potong," katanya menambahkan.
(E009/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011