Sembalun, Lombok Timur (ANTARA) - Sebuah mobil terjun ke jurang sedalam 30 meter di jalur wisata Pusuk Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Minggu, yang mengakibatkan satu orang tewas dan satu orang lainnya terluka.
Kejadian bermula saat mobil berwarna hitam nopol DR 1841 AN tersebut hendak pulang setelah berwisata bersama keluarganya di Sembalun. Tiba-tiba mobil yang dikendarai Ayup (52) bersama istrinya tersebut mengalami masalah. Kondisi jalan yang menurun tajam serta rute yang berkelok membuat sang sopir tidak mampu mengendalikan kendaraannya. Akibatnya, kecelakaan maut itu pun tak dapat dihindari.
"Sepintas yang saya lihat, mobil itu dari parkiran pusuk Sembalun mau pulang dari arah Sembalun. Tiba-tiba dia menabrak kedai kopi dan sport selfi dekat saya berjualan," tutur Maemunah, saksi mata.
Untung saja pas kejadian, sambungnya, tidak ada motor, mobil dan orang yang jadi korbannya, karena pemilik kedai lagi bakar-bakar sampah. Meski demikian ia bersama temannya mengaku syok.
"Saya syok dengan kejadian itu, lebih-lebih teman saya, dan untungnya pada saat kejadian pengunjung sepi karena sore hari, andai saja waktu siang di saat wisatawan ramai berkunjung. Saya tidak bisa bayangkan saking banyaknya wisatawan yang lagi istirahat dan berswafoto," kata Maemunah.
Baca juga: Bus terjun ke jurang di Peru, 15 orang tewas
Baca juga: Sebanyak 86 kasus kecelakaan 11 meninggal di Tol Pekanbaru-Dumai
Baca juga: Tiga mobil alami kecelakaan di Jakarta Timur
Akibat kejadian tersebut, sang sopir meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Sembalun. Sementara isteri korban (Penumpangnya) yaitu, Mahimi (52) mengalami luka di bagian wajah dan sempat dirawat oleh tim medis Puskesmas setempat kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Selong.
Keluarga korban, Aipda Tatang Juniawan menjelaskan, sebelum kejadian ia bersama korban dan keluarga besarnya berwisata ke Sembalun dengan rombongan lima mobil, tidak beriringan. Waktu itu mobil korban duluan, sementara mobil yang lainnya sempat singgah di bawah.
"Kami tidak beriringan, karena mobil beliau duluan dan kami sempat singgah di bawah," kata Aipda Tatang Juniawan saat dikonfirmasi di Sembalun. Korban sempat singgah di Pusuk, untuk beli pentol (Cilok), kata Tatang.
Sebelumya dalam mobil tersebut ada empat orang. Drs Ayup sebagai pengemudi beserta tiga penumpang yakni isteri dan kedua anaknya. Namun setelah singgah di Pusuk, kedua anaknya berpindah mobil.
"Begitu tiba di Pusuk, almarhum sempat singgah untuk beli pentol. Untungnya kedua anaknya tidak ikut di mobil almarhum, kedua anaknya ikut di mobil sepupu saya," jelas Tatang.
Sementara itu, Kapolsek Sembalun melalui Kanit Sabara Bripka Ida Bagus Tatur membenarkan kejadian tersebut sekitar pukul 16.15 Wita.
"Kami dapat informasi, dari salah seorang pengelola wisata Pusuk sekitar pukul 16.15 Wita. Bahwa ada mobil terjun ke jurang," kata Bagus.
Begitu dapat informasi, ia bersama anggota Kapolsek Sembalun langsung ke TKP untuk identifikasi kejadian. Hingga berita ini diturunkan penyebab insiden tersebut belum diketahui pasti.
"Untuk sementara, belum kita ketahui penyebabnya. Yang pasti satu orang korban meninggal dunia di tengah perjalanan menuju Puskesmas Sembalun," tutup Bagus.
Pewarta: Riza Fahriza*Rosidin Sembahulun
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021