Mimika (ANTARA) - Pelatih tim basket putri Jawa Tengah, Apriyadi mengakui banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan setelah tak lolos semifinal Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Harapan tim basket putri Jateng kandas setelah ditundukkan Bali dengan skor 44-59 pada laga Pool X di Mimika Sport Complex, Mimika, Minggu.

"Memang kita banyak PR baik secara materi," kata Apriyadi sambil menambahkan bahwa para pemain Bali memang tampil lebih disiplin dan rapi pada laga tersebut.

"Yang jelas Bali tampil lebih disiplin lebih rapi. Selamat buat Bali," ujarnya, memberikan selamat atas kemenangan tim Bali.

Apriyadi mengatakan kekalahan tersebut akan menjadi evaluasi dan pembelajaran untuk menghadapi pertandingan selanjutnya.

"Yang jelas kita gagal penuhi target. Walaupun setiap gim dianggap final, tapi keluar dari target. Target kami final," katanya.

Apalagi, Jateng merupakan juara bola basket putri PON 2012 dan 2016. "Bahkan, tak bisa pertahankan apa yang pernah kami rebut," katanya.

Menghadapi Jawa Barat pada 5 Oktober mendatang, Apriyadi menegaskan akan berupaya keras agar anak asuhnya memenangkan laga tersebut.

"Menang lebih baik daripada kalah tiga kali. Tetap 'fight' gimana caranya menang lawan Jawa Barat," tegasnya.

Sebelumnya, Jateng juga menelan kekalahan dari Jawa Timur dengan skor 51-65 pada laga Pool X, Rabu (29/9) lalu.

Sementara itu, pemain basket putri Jateng Thoe Louis mengaku timnya sudah melakukan yang terbaik untuk laga tersebut.

"Target kami menang, cuma memang hasilnya gak sesuai ekspektasi. Kami sudah lakukan apa yang kami bisa. Yang penting sudah lakukan yang terbaik," pungkasnya.

Baca juga: Bali kunci tempat di semifinal basket putri setelah tundukkan Jateng
Baca juga: Basket putri Sulawesi Selatan ke semifinal usai kalahkan Papua 68-45
Baca juga: Tim basket putri Jatim bertekad raih hasil sempurna di Pool X

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021