Mamuju (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, menyiapkan anggaran untuk pelatihan kader malaria di wilayah endemis penyebaran penyakit malaria di wilayah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, dr.Achmad Azis di Mamuju, Senin, mengatakan, pemerintah menyiapkan alokasi anggaran pelatihan kader malaria sebesar Rp50 juta yang diplot melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2011.

"Anggaran sekecil ini khusus digunakan untuk pelatihan kader malaria yang akan dilaksanakan di dua kabupaten endemis malaria yakni Mamuju dan Mamuju Utara,"katanya.

Ia mengatakan, pelatihan kader malaria ini sebagai respon untuk mengatasi merebaknya penyakit malaria di Mamuju yang saat ini menempati rengking pertama terjadinya kasus malaria dari empat kabupaten lainnya.

Azis menjelaskan, anggaran untuk mengantisipasi penyakit malaria itu juga mendapat dukungan anggaran dari bantuan Lembaga Swadaya Masyarakat Global Fund hasil kerjasama dengan pemerintah dalam rangka mengatasi penyebaran penyakit malaria di Indonesia termasuk di Sulbar.

Dikatakannya, pada tahun anggaran 2010 Pemprov Sulbar menerima anggaran sekitar Rp4 milyar ditambah dukungan dana APBD sebesar kurang lebih Rp2 miliar yang diperuntukkan untuk beberapa program penanganan malaria diantaranya pembelian kelambu, operasional petugas kesehatan, pengelolaan poskesdes dan kegiatan sosialisasi.

Ia berharap, dukungan dana yang tersedia ini dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga target menurunkan penyakit malaria dapat terpenuhi.

Dikatakannya, dalam kondisi cuaca yang tak menentu akibat badai ekstrim maka masyarakat diharapkan mampu mewaspadai merebaknya penyakit malaria menyusul meningkatnya curah hujan.

Penyakit malaria kata dia, merupakan salah satu jenis penyakit menular yang bisa menimbulkan kematian apabila penderita tidak segera diberikan pengobatan secara medis.

"Meningkatnya curah hujan yang terjadi akhir-akhir ini sangat berpotensi menjamurnya penyakit malaria, sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari jenis penyakit malaria itu," ucapnya.

Ia menjelaskan, beberapa daerah yang masuk kategori endemis penyakit malaria seperti Mamuju dan Mamuju Utara karena populasi nyamuk anopheles berkembangbiak yang umumnya berada pada daerah pemukiman pesisir dan pemukiman perkotaan.

Karena itu, katanya, memasuki musim hujan masyarakat diimbau agar melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta juga menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit malaria.

Selain itu, petugas medis harus segera melakukan penyemprotan larvaciding guna membunuh jentik-jentik nyamuk anopheles yang berkembangbiak di laguna-laguna yang ada di pantai maupun beberapa kawasan lainnya.

Dikatakannya, cara efektif yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah dianjurkan untuk menggunakan kelambu saat tidur di malam hari guna menghindari gigitan nyamuk malaria.

"Cara seperti ini salah satu upaya untuk mengantisipasi penularan penyakit malaria yang kini mulai banyak yang menyerang warga," katanya. (ACO/Y006/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011