Jakarta (ANTARA News) - Garuda Flexi Bandung gagal mengatasi laju juara bertahan SM Britama Jakarta pada partai "big match" pertandingan hari ketiga kompetisi basket Indonesian Basketball League (IBL) di Gedung Basket Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (24/1).
Pada pertandingan yang merupakan ulangan final IBL 2008 itu, Garuda Bandung yang sempat unggul pada kuarter pertama 27-23, akhirnya harus mengakui keunggulan juara bertahan dengan skor akhir 82-88.
Bagi SM Britama, kemenangan tersebut adalah yang kedua setelah pada pertandingan pertama, Kamis (22/1) tidak menemui banyak kesulitan untuk mengalahkan tim paling lemah Angsapura Evalube Medan dengan skor telak 96-44.
Perang Bintang
Garuda Flexi mengawali pertandingan dengan cukup meyakinkan ketika klub asuhan pelatih Roul Miguel Hadinoto yang akrab disapa Ebos, mendominasi kuarter pertama dan tidak pernah tertinggal dalam pengumpulan angka.
Mengandalkan I Made Sudiadnyana yang sebelumnya menjadi andalan Bhinneka Solo da Mario Wuysang, pemain nasional asal klub Aspac XL Jakarta, serta Denny Sumargo, Garuda meladeni permainan cepat yang dikembangkan SM Britama.
Namun kondisi langsung berubah sejak awal kuarter kedua ketika SM Britama yang tampil konsisten, secara perlahan menyamakan kedudukan 27-27 dan untuk pertamanya berbalik memimpin perolehan angka berkat lemparan dua angka Faisal Achmad.
Setelah terjadi kejar mengejar angka dan kedudukan kembali imbang 34-34 pada pertengahan kuarter kedua, SM Britama akhirnya sepenuhnya menguasai pertandingan meski tetap mendapat perlawanan ketat sampai pertandingan usai.
Mario Wuysang, pemain nasional yang baru saja bergabung dengan Garuda Flexi, sebenarnya perpeluang untuk memperkecil ketinggalan dengan selisih hanya tiga angka saat skor 81-86 ketika tersisa sembilan detik.
Namun Mario gagal melakukan kedua lemparan bebas "free throw" dan SM Britama pun tidak tertahankan lagi untuk memenangi pertandingan yang juga disaksikan Ketua Umum KON-KOI Rita Subowo itu.
Center tim nasional Ronny Gunawan tampil sebagai topskor SM dengan mencatat "double-double", yaitu 20 angka dan sepuluh rebound, disusul rekannya Faisal Achmad dan Amin Prihantono yang masing-masing menyumbang 18 dan 16 angka.
Denny Sumargo kembali menjadi mesin pencetak angka bagi Garuda Flexi dengan mencetak 22 angka dan enam rebound, sementara I Made Sudiadnyana menyumbang 18 angka dan empat rebound.
Usai pertandingan, pelatih SM Britama Fictor Roring mengatakan bahwa ia memang dari awal sudah memperkirakan bahwa pertandingan akan berlangsung ketat dan ramai mengingat kedua tim sama-sama diperkuat pemain bintang.
"Wajar kalau pertandingan berlangsun ketat dan ramai karena sama-sama diperkuat banyak pemain nasional dan berpengalaman," kata Fictor yang juga akrab disapa Ito itu.
Sementara asisten pelatih Garuda Flexi Edy Suganda mengakui bahwa para pemainnya kehilangan konsentrasi pada kuarter kedua sehingga gagal mempertahankan keunggulan.
"Meski Garuda diperkuat beberapa pemain yang bintang sudah berpengalaman, mereka kehilangan konsentrasi setelah memimpin pada kuarter pertama sehingga banyak melakukan kesalahan," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Ricka Oktaviandini
Copyright © ANTARA 2009