Bisa jadi ini merupakan karya instalasi seni, karena pola seperti ini tidak terlalu sulit untuk dibuat...

Sleman (ANTARA News) - Temuan "script circle" yang disebut jejak pesawat makluk ruang angkasa (UFO) di area persawahan Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu pagi (23/1) mungkin adalah satu karya seni yang dikerjakan sekelompok orang.

"Bisa jadi ini merupakan karya instalasi seni, karena pola seperti ini tidak terlalu sulit untuk dibuat oleh mereka yang telah terbiasa," kata Anton Asmonodento, pengunjung yang juga seniman, saat menyaksikan fenomena tersebut, Senin.

Menurut pelaku seni gitar akustik warga Banteng, Kaliurang ini, pola semacam itu bisa saja sebelumnya sudah dibuat denahnya terlebih dahulu. kemudian dikerjakan bersama-sama sehingga selesai dengan cepat.

"Jika menurut pengakuan warga yang tidak mendengar ada sesuatu yang aneh sebelum penemuan itu, mungkin saja pelaku itu bekerja secara sembunyi-sembunyi. Sedangkan untuk denahnya masing-masing bagian dikerjakan secara berkelompok," katanya.

Sebaliknya, Hendy Bagya malah mengagumi temuan aneh di area persawahanini dan mengaku mustahil dilakukan oleh seseorangdalam waktu sekejap.

"Informasinya jejak ini tiba-tibamuncul dan tidak ada tanda-tanda sebelumnya, jadi ini sangat aneh dansaya juga kagum. Tetapi saya tidak tahu apakah ini benar jejak UFO ataubukan, saya memang tidak pernah mempelajari soal UFO sebelumnya,"katanya.

Sampai berita ini diturunkan, lokasi di mana jejak aneh itu berada dikunjungi ratusan warga yang ingin menyaksikan langsung fenomena tidak biasa ini.

"Saya dengar dari cerita teman jika ada temuan aneh ini sehingga saya langsung ke sini untuk memastikannya dan menurut saya temuan ini memang cukup aneh, tetapi saya tidak tahu persis apakah ini merupakan jejak UFO atau bukan," kata Suparjono, warga Sorogenen, Kalasan, Sleman.

Sejumlah anggota Polsek Berbah juga terlihat berjaga di lokasi yang diduga bekas pendaratan pesawat "Unidentified Flying Object" (UFO) tersebut.

Polisi kini telah memasang garis batas polisi untuk mengamankan lokasi tersebut agar tidak rusak karena kian banyak warga yang datang untuk melihatnya.

"Kami sengaja memasang ini untuk menjaga lokasi agar tidak rusak sampai nanti ada petugas berwenang yang datang dan mengamankan," kata Aiptu Junarto.

Anggota Polsek Berbah ini mengatakan, karena lokasi tersebut adalah lahan pertanian yang hampir panen maka polisi harus menjaganya agar pengunjung tidak menginjak-injak padi di sekitar temuan langka itu.

"Kasihan pemilik tanaman jika sampai rusak dan gagal panen," kata Junarto.(*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011