Nunukan (ANTARA) - Krisnha Djelani pada akhir masa jabatannya sebagai Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Sabah berupa Bintang Kebesaran Tuan Yang Terutama (Gubernur) Negeri Sabah.

Penghargaan dan kebesaran Panglima Gemilang Darjah Kinabalu (PGDK) dengan gelar “Datuk” ini disematkan kepada mantan Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu tersebut bertepatan upacara resmi HUT Yang di-Pertua Negeri Sabah ke-68, Sabtu.

Baca juga: Konjen RI Sabah resmikan gedung belajar baru anak TKI di Sandakan

Krisnha Djelani melalui pesan tertulisnya pada Sabtu Sore mengucapkan terima kasih atas penganugrahan Bintang Kebesaran TYT yang diterimanya setelah mengakhiri masa tugasnya selaku Konsul Jenderal RI di Kota Kinabalu per 30 September 2021. Selanjutnya akan kembali ke Indonesia pada 8 Oktober 2021.

Penganugerahan Bintang Kebesaran kepada mantan Konjen RI Kota Kinabalu tersebut turut dihadiri oleh Ketua Menteri dan Menteri-Menteri Kabinet Sabah, pejabat tinggi pemerintahan dan militer pusat dan daerah Sabah di Istana Negeri Kota Kinabalu.

Baca juga: Sekolah anak-anak TKI di Sabah,Malaysia dikunjungi pegiat HAM AS

Penghargaan ini diberikan kepada Krisnha Djelani, karena dianggap banyak berjasa dalam tugasnya selaku Konjen RI di Kota Kinabalu dan memiliki prestasi yang amat baik dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Negeri Sabah.

Krishna Djelani menjabat Konsul Jenderal RI di Kota Kinabalu pada 2018 setelah sebelumnya sebagai Konsul RI di Tawau, Sabah. Selama menjabat Konjen RI di Kota Kinabalu, Krisnha Djelani juga pernah menerima penghargaan medali tertinggi Ketua Pengakap (Pramuka) Negeri Sabah dari Ketua Menteri Sabah.

Baca juga: Tertahan saat pandemi, KRI Tawau fasilitasi pemulangan WNI ke Nunukan

Penghargaan ini diberikan, atas peran dan jasanya dalam mendukung aktivitas kepramukaan di Sabah dan meningkatkan hubungan antara pramuka Sabah dan Indonesia.

Beberapa prestasi lain yang telah diraih oleh KJRI Kota Kinabalu pada periode masa jabatan Krishna Djelani diantaranya penghargaan Top 40 Kompetisi Pelayanan Publik se-Indonesia melalui Program Menikum (MENIKah Untuk Melindungi), Penghargaan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari Kementerian Penertiban Aparatur Negara karena dinilai mampu menumbuhkan budaya kerja, birokrasi yang antikorupsi, berkinerja tinggi dan budaya yang melayani publik secara baik di lingkungan KJRI.

Baca juga: TKI akan nikah massal Desember di Sabah Malaysia

Kemudian, Anugerah Hassan Wirayudha Perlindungan Award (HWPA) dari Kementerian Luar Negeri Indonesia atas peran, pengabdian, serta kerja keras yang dilakukan oleh KJRI Kota Kinabalu dalam memberikan perlindungan kepada WNI di wilayah akreditasi Perwakilan RI di Sabah.

Selain kepadanya, penghargaan yang sama diberikan pula kepada 1.299 orang lainnya berupa tanda jasa dan medali kehormatan.

Pewarta: Rusman
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021