Sementara di sisi luar stadion, sejak siang masyarakat Papua sangat antusiastis menghadiri pembukaan PON Papua. Mereka sudah hadir bahkan enam jam sebelum acara dimulai pukul 19.00 WIT.
Pantauan ANTARA, para penonton yang hadir di Stadio Lukas Enembe antre di pintu masuk pertama guna pemeriksaan masker dan menjaga jarak.
Setelah melewati pintu pertama, mereka akan mendapatkan gelang untuk menunjukkan identitas sebagai penonton.
Para penonton itu kemudian akan diperiksa suhu tubuh dan barang-barang bawaannya setelah mendapatkan gelang.
Namun ada sesuatu yang spesial, para penonton itu akan mendapatkan tas berwarna merah berisi makanan ringan dan minuman.
"Saya sudah beberapa hari mencari informasi agar bisa ikut menonton langsung di stadion. Saya bersyukur sudah divaksin, maka boleh masuk (stadion)," kata Zulkifli, seorang penonton yang hadir dalam stadion di Sentani, Kabupaten Jayapura itu.
Pengunjung lain, Irma Reyaan (31), mengaku telah mendaftar secara daring lewat situs yang tersedia, Tiket.com, sejak Kamis 30 September lalu.
Warga asal Enterop, Kota Jayapura, itu telah memenuhi persyaratan sebagai penonton langsung karena memiliki sertifikat vaksinasi COVID-19 dosis kedua, selain mengisi data diri dalam KTP.
Selain mendaftar lewat Tiket.com, para pengunjung juga bisa memperoleh tiket daring lewat situs resmi PB PON XX Papua. Tiket itu disediakan secara gratis meskipun terbatas kuotanya.
Para penonton akan mendapatkan surat undangan yang bisa diunduh langsung setelah mendaftar. Surat itu akan ditukarkan dengan gelang penonton di stadion.
Antusiasme penonton untuk masuk Stadion Kampung Harapan itu juga terus mengalir hingga malam hari.
Petugas stadion bahkan terpaksa menutup akses masuk karena para pengunjung membludak dan berpotensi menimbulkan kerumunan.
Gerbang masuk stadion hanya dibuka untuk panitia acara, tenaga medis, dan aparat keamanan yang menjaga perhelatan tetap lancar.
"Saya sudah dua jam tidak bisa masuk. Di dalam memang dibatasi orangnya padahal acara sudah mulai," kata pengunjung asal DKI Jakarta, Rudi Rukmiana (44).
Kerumunan di gerbang masuk dialihkan ke area hiburan di zona Papua Masa Kini yang memasang videotron berkapasitas besar untuk menayangkan secara langsung pembukaan PON Papua oleh Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Berjuta tantangan, tapi Torang Bisa
Prokes ketat
Protokol kesehatan yang diterapkan secara ketat menjadi amanat kuat PON XX dalam semua arena penyelenggaraan, termasuk di stadion utama itu.
Ratusan tenaga medis juga telah bersiaga selama upacara pembukaan PON 2021 itu. Mereka disebar di sejumlah titik di area stadion seperti di pintu masuk hingga di dalam stadion.
Tim medis itu akan didukung oleh Klinik XX dengan tenaga spesialis seperti dokter bedah, dokter kegawatdaruratan, dokter olahraga, dan dokter jantung.
Ada pula fasilitas lain kesehatan seperti mobil mini ICU, lima ambulans evakuasi, serta dua ambulans rujukan.
Strategi lain yang diterapkan panitia penyelenggara selain membatasi kunjungan penonton yang akan menyaksikan secara langsung upacara pembukaan PON Papua adalah menyiarkan secara langsung acara itu dalam semua stasiun televisi nasional, dan layanan streaming.
Euforia acara pembukaan itu terasa pula di depan Kantor Gubernur Papua di Jalan Soa Siu Dok 2 Bawah, Jayapura.
Puluhan warga menonton berbagai penampilan selebritas nasional dan lokal Papua serta pertunjukan tarian lewat videotron.
Baca juga: (Round Up) - Pengamanan ketat tak kurangi kemeriahan upacara pembukaan
Papua bangga
Meski tidak menonton langsung di stadion, warga Papua bangga kampung halamannya menjadi perhatian masyarakat seluruh Indonesia. Salah satu warga itu adalah Lekson Jikwa.
Lekson sengaja datang di depan kantor gubernuran guna menyaksikan pembukaan yang dihadiri langsung Presiden Joko Widodo itu.
Lekson, yang datang bersama dua adiknya, mengaku bangga karena Papua menjadi tuan rumah PON Papua
"Tentu saja bangga karena Papua dikunjungi dan dilihat semua masyarakat Indonesia," kata Lekson Jikwa.
Kebanggan Lekson itu semakin memuncak tatkala Presiden Jokowi membuka sambutannya dengan tiga ucapan khas Papua.
"Huwe foi, onomi rehmay, wa wa wa, salam olahraga," kata Presiden Jokowi.
Huwe foi dan onomi rehmay sendiri berasal dari bahasa Sentani yang bisa dimaknai ucapan selamat malam, selamat datang dan Tuhan Memberkati.
Sedangkan kalimat "wa wa wa" sendiri biasa digunakan untuk membuka atau menutup pembicaraan bagi masyarakat di wilayah pegunungan Papua.
Semangat Papua! Mari kita bangkit dan menang bersama menuju masa depan. Torang Bisa!
Baca juga: Presiden Jokowi ucapkan sapaan khas Papua saat pembukan PON
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021