Jayapura (ANTARA) - Kontingen Nusa Tenggara Timur menggunakan topi khas "Ti'i Langga" saat mengikuti defile pada upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Sabtu malam WIT.

Topi adat khas Rote Ndao tersebut dipadukan dengan jaket kontingen berwarna biru kuning, serta beberapa atlet lainnya ada yang mengenakan pakaian adat khas Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebelum NTT, kontingen yang berkeliling dan menyapa penonton adalah Maluku Utara dengan memakai setelan jas dan bertopi, kemudian atlet-atlet NTB yang mengenakan jaket kuning sembari melambai-lambaikan topi serta berpakaian adat.

Setelah NTT, giliran Papua Barat yang masuk arena pembukaan, yang diawali dengan peserta berpakaian adat dan diikuti atlet-atlet berjaket dominasi warna putih serta beberapa lainnya berpakaian seragam olahraga hitam maupun merah.

Berikutnya, giliran Riau yang mengenakan jas biru, diikuti kontingen Sulawesi Barat berseragam merah-merah, kemudian Sulawesi Selatan yang atletnya berjas, diikuti Sulawesi Tengah yang diawali dengan peserta berpakaian adat dan atlet berjas putih.

Selanjutnya, defile kontingen Sulawesi Tenggara yang dibuka pasangan atlet berpakaian adat dan lainnya berjas hitam, serta diikuti rombongan atlet Sulawesi Utara. Menariknya, puluhan atlet Sulut ini kompak melakukan gerakan tari tradisional asal provinsi setempat.

Defile berikutnya menampilkan kontingen Sumatera Barat yang mengenakan jaket dominasi warna putih dan bertopi yang dilambai-lambaikan ke erah tamu VVIP, diikuti Sumatera Selatan juga mengawali defile dengan pakaian adat dan lainnya berbatik biru dengaan corak khas provinsi setempat.

Setelahnya adalah kontingen Sumatera Utara yang berjaket dominasi warna hijau dan kuning, serta bertopi hijau.

Puncaknya adalah kontingen Papua berpakaian jas biru sembari mengenakan noken dan ikat kepala khas provinsi berjuluk "Bumi Cendrawasih" itu.

Bersamaan masuknya kontingen Papua, musik juga berganti serta diikuti gempita penonton, termasuk Presiden Joko Widodo yang bertepuk tangan sembari berdiri, diikuti sejumlah pejabat lainnya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021