"Gigi yang sehat tidak cukup hanya rapi dan putih," kata Prof Sondang Pintauli.

Medan (ANTARA News) - Pengamat kesehatan dari Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Sondang Pintauli, mengatakan bahwa gigi sehat tidak hanya tercermin dari kerapian atau warnanya semata, namun juga harus dilihat dari fungsinya.

"Gigi yang sehat tidak cukup hanya rapi dan putih, namun harus didukung oleh akar gigi dan jaringan periodontal yang sehat," kata Guru Besar Bidang Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (USU) itu di Medan, Minggu.

Ia mengatakan, meski di beberapa negara berkembang dilaporkan sudah terjadi perbaikan atau peningkatan kesehatan gigi dan mulut, namun kesehatan gigi dan mulut tetap merupakan tantangan masalah kesehatan masyarakat yang perlu ditanggulangi.

Dia mengemukakan, diperlukan peran aktif masyarakat untuk berprilaku hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri yang disebut kebiasaan pelihara diri. Tidak cukup hanya dengan kebiasaan pelihara diri saja, tetapi juga harus berusaha menghindari beberapa faktor risiko penyakit gigi dan mulut seperti merokok, alkohol dan stres.

Selain itu, menurut dia, makan dengan gizi seimbang, mengurangi asupan gula dan dan mengunjungi dokter gigi secara teratur minimal dua kali setahun.

"Dapat disimpulkan bahwa kesehatan gigi dan mulut yang dipelihara dengan baik dapat menghindarkan seseorang dari risiko menderita penyakit gigi dan mulut serta penyakit sistemik," katanya.

Mengingat pentingnya kesehatan gigi dan mulut, lanjutnya, sikap kemandirian masyarakat perlu didorong terus menerus melalui berbagai upaya dan kegiatan untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut yang berkesimabungan dalam mencapai derajat kesehatan yang utuh dan menyeluruh secara maksimal.

Penyakit mulut tidak dapat dianggap remeh, karena penyakit, seperti karies (gigi berlubang) dan penyakit periodontal (infeksi gigi/plak gigi) dapat berakibat fatal terhadap kesehatan tubuh.

"Apabila tidak cepat ditanggulangi dapat menyebabkan mikrobia dalam plek gigi menyebar dan dapat menimbulkan penyakit sistemik seperti gangguan pada jantung, saluran penapasan diabetes bahkan kelahiran prematur," katanya menambahkan.
(T.KR-JRD/R014/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011