Jakarta (ANTARA) - Selain menjadi tempat favorit untuk berbelanja, Singapura juga dikenal sebagai tempat yang asyik untuk wisata kuliner. Anda bisa menemukan berbagai macam sajian kuliner mulai dari jajanan pinggir jalan alias street food hingga restoran-restoran ikonik ternama maupun yang berbintang Michelin, dengan cita rasa yang menggugah selera. Kuliner Singapura sendiri datang dari perpaduan berbagai tradisi, misalnya masakan Melayu, Tiongkok, India, Eurasia, Peranakan, dan Hainan.

Chef Martin Praja berkolaborasi dengan Singapore Tourism Board membuat tayangan seri kuliner bertajuk "Cook With Me" untuk mengobati kerinduan orang-orang yang ingin berwisata kuliner ke Singapura. Lulusan akademi kuliner At-Sunrice Singapore Global Chef Academy ini akan mengajak Anda menghidupkan kembali impian ke Singapura melalui sajian kuliner khasnya yang mudah dimasak, namun tetap menggugah selera.

Baca juga: Resep membuat laksa ala Singapura

Baca juga: Lima petualangan kuliner Singapura yang bisa dicoba setelah pandemi

Laksa
Dengan cita rasa perpaduan kuah kaldu dan santan yang gurih, dipadukan dengan pugasan seperti udang dan tahu – Laksa dianggap sebagai Singapore soul food yang lazim Anda temui apabila berwisata di Negeri Singa. Kuliner ini, berasal dari budaya Peranakan, yang saat ini banyak terpusat di daerah Katong. Menurut Chef Martin Praja, makanan khas ini jangan sampai terlewatkan. Apalagi ada salah satu restoran yang menghidangkan Laksa dengan rasa yang otentik di daerah Katong, tepatnya di restoran 328 Katong Laksa.

Kepala dan cangkang udang adalah kunci utama untuk membuat kuah Laksa yang enak. Selain itu, cita rasa asli Laksa Singapura memang sedikit pedas, namun umumnya belum mencapai tingkat kepedasan yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Bila Anda penyuka pedas, ketika Anda memasak Laksa di rumah, Anda bisa menambahkan cabai rawit atau cabai merah keriting. Dijamin, kuah Laksa Anda akan semakin pedas dan segar. Jangan lupa tambahkan santan, sereh, dan daun jeruk untuk menambah cita rasa kuahnya.

Nasi ayam Hainan (HO/STB)

Nasi ayam Hainan
Hampir sama seperti Laksa, Nasi Ayam Hainan dapat Anda temukan di berbagai sudut negara Singapura. Mulai dari pusat jajanan kuliner, food court hingga restoran mewah menyediakan kuliner favorit ini. Hainanese Chicken Rice merupakan sajian nasi wangi yang dipadukan dengan irisan tipis potongan daging ayam, ditambah sambal dan juga jahe bubuk.

Beberapa rekomendasi restoran nasi ayam Hainan yang diklaim terenak di Singapura adalah Liao Fan Hawker Chan di Smith Street Chinatown, restoran Michelin Star termurah dengan sajian kuliner yang enak. Tempat rekomendasi lainnya yakni Lam's Noodle House, Tian Tian Hainanese Chicken Rice di Maxwell Food Centre, dan Ming Kee Chicken Rice di Bishan Street.

Chef Martin punya tips untuk Anda yang ingin memasak hidangan ini di rumah. Kiatnya adalah jangan lupa menaruh ayam di es batu setelah proses perebusan. Gunanya adalah untuk menghentikan proses pematangan, agar gizi dan cita rasa ayam tetap terjaga.

Baca juga: 7 sentra kuliner di Singapura, favorit artis hingga diakui Michelin

Baca juga: Berburu restoran "award-winning" di Singapura? Simak daftar berikut

Zi Char (HO/STB)

Hidangan Ala Zi Char
Zi char, sejatinya bukan merupakan makanan. Istilah ini lebih kepada tradisi makan bersama di Singapura, baik dengan teman maupun keluarga atau kerabat. Warga Indonesia lebih familiar dengan istilah ‘makan tengah’. Bagi Anda yang suka bercengkerama dengan sanak saudara dan teman, bisa juga mencoba zi char a la Singapura dengan mematuhi protokol kesehatan dan batas maksimum jumlah orang.

Dalam sajian makan tengah khas Singapura ini, Chef Martin mengajak para pemengaruh di Instagram. Dia menyajikan hidangan sayuran berupa buncis tumis daging cincang, tumis kailan saus bawah putih, udang seral dan kepiting cabai Singapura. Ada beberapa restoran yang direkomendasikan untuk makan dengan tradisi ini, yakni Two Chefs Eating Place dan Kok Sen Restaurant. Bagi Anda yang ingin merasakan makan zi char dengan konsep halal, Anda dapat mengunjungi Mak's Place – The Hawkerant, Chai Chee Seafood Restaurant, dan Jiak Modern Tzechar. Ada satu tips tambahan lagi dari Chef Martin, yaitu ajak teman Anda dalam jumlah banyak, agar harga yang dibayarkan lebih murah dan bisa mencicipi berbagai macam hidangan zi char.

Ikan Patin (HO/STB)

Ikan Patin, sajian khas lokal dan Madu Cerana
Menu yang tidak kalah wajib untuk Anda coba adalah sajian olahan ikan patin a la restoran ternama di Singapura, Kausmo, yang terletak di Shaw Centre. Resep kuliner ini merupakan oleh-oleh Chef Martin Praja dari master class yang ia ikuti secara online dalam salah satu sesi di Singapore Food Festival 2020, yaitu festival kuliner tahunan terbesar di Singapura yang memamerkan hidangan dari berbagai budaya. Lengkap dengan garnish asli dari Singapura seperti ulam raja dan daun lada liar masuk ke dalam pugasan chimichurri untuk ikan, bersama dengan madu yang dipanen dari lebah madu Cerana tropis. Paduan bahan dan sausnya membuat kuliner olahan patin ini menjadi sebuah makanan yang enak dan elegan.

Mie Udang Hokkien (HO/STB)

Mie Udang Hokkien
Mie Udang Hokkien merupakan sajian kuliner mie yang diolah dengan bawang putih, telur, udang, cumi, taoge, dan kecap asin. Kekuatan dari Hokkien Prawn Mee ada pada kekentalan bumbu kaldunya, yang direbus bersama boga bahari.

Umumnya kaldu yang digunakan untuk Mie Udang Hokkien ini adalah kaldu aromatik yang terbuat dari tulang babi dan kepala udang. Namun, bagi Anda yang Muslim, bahan tulang babi bisa diganti dengan tulang sapi, atau hanya menggunakan kaldu udangnya saja. Memasak kaldu udang sendiri cukup 10 menit agar cita rasa dari kaldu tetap dapat memanjakan lidah. Mie Udang Hokkien cocok untuk dihidangkan saat makan siang maupun makan malam bersama keluarga di rumah.

Fried Carrot Cake (HO/STB)

Fried Carrot Cake
Jangan salah sangka, ini bukan hidangan penutup Kue Wortel, kue basah yang diolah dari wortel dan rempah-rempah serta dibalut frosting krim keju. Fried Carrot Cake merupakan salah satu hidangan khas Singapura yang memiliki tampilan dan cita rasa yang unik. Bila Anda foodies yang tidak suka wortel, Anda mungkin akan langsung menghindari makanan ini. Tapi jangan salah, meskipun menggunakan nama carrot atau wortel, tidak ada sama sekali bahan baku yang berasal dari wortel.

Nama carrot yang muncul berasal dari lobak atau biasa disebut white carrot di Singapura. Lobak menjadi bahan baku utama Fried Carrot Cake, yang dikukus dengan adonan tepung beras, kemudian ditumis dengan bawang putih, daun bawang, telur dan lobak asin. Bagi Anda yang hobi dengan makanan berupa sayuran dengan rasa yang gurih, maka Fried Carrot Cake cocok untuk Anda santap bersama keluarga. Apabila Anda berkunjung ke Singapura, Anda dapat menemukan sajian Fried Carrot Cake halal di Soon Lee Fried Kway Teow, yang terletak di Bedok Corner.

Baca juga: Makanan terenak di dunia kini hadir dalam bentuk mie instan

Baca juga: Resep membuat laksa ala Singapura

Baca juga: Bersantai sambil makan laksa Singapura di sebuah sudut Dharmawangsa


Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021