"Siapa pun yang memasuki Kanada harus melewati sejumlah pemeriksaan. Dalam kasus Tunisia, mereka harus memiliki visa yang sah yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kanada," ujar Douglas Kellam.
Montreal (ANTARA News) - Kerabat presiden terguling Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali, tiba di Kanada, kata seorang pejabat pemerintah di Ottawa kepada AFP, Sabtu.

Pejabat itu membenarkan, tanpa memberikan keterangan rinci, satu laporan di surat kabar Le Journal de Quebec, yang mengatakan salah satu dari banyak saudara ipar laki-laki Ben Ali tiba di Montreal

Jumat (21/1) pagi dengan pesawat jet pribadi didampingi istrinya, anak-anak mereka dan seorang pengasuh.

Istri Ben Ali, Leila Trabelsi, memiliki beberapa saudara, dan sumber yang tidak disebutkan adalah seorang yang telah tiba di Kanada. Keluarga dilaporkan menginap di hotel Montreal.

Seorang pejabat bagian Kewarganegaraan dan Imigrasi Kanada mengatakan, Ottawa tidak menawarkan suaka kepada keluarga Ben Ali.

"Ben Ali, anggota mantan rezim Tunisia yang digulingkan dan keluarga mereka tidak diterima di Kanada," kata juru bicara Douglas Kellam, yang menolak memberikan komentar tentang kasus-kasus tertentu dengan alasan privasi.

"Siapa pun yang memasuki Kanada harus melewati sejumlah pemeriksaan. Dalam kasus Tunisia, mereka harus memiliki visa yang sah yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kanada," ujarnya.

Pejabat itu menambahkan bahwa visa "hanya dikeluarkan oleh petugas kami saat mereka sepakat bahwa orang-orang tersebut akan meninggalkan Kanada setelah visa berakhir. Mengingat bahwa anggota rezim tidak dapat kembali ke Tunisia, yang akan menjadi tantangan."

Berita tentang kedatangan mereka mengundang protes dari warga Tunisia di Montreal, banyak di antara mereka yang menunjukkan melawan mantan rezim itu.

"Orang-orang itu perlu menjawab tindakan mereka di hadapan rakyat Tunisia, di Tunisia," kata Sonia Djelidi, anggota kelompok pengatur aksi protes itu.

Ben Ali melarikan diri ke Arab Saudi awal bulan ini setelah sepekan aksi protes keras terhadap pemerintahan tangan-besinya selama 23 tahun.

Protes itu sebagian dipicu oleh dugaan korupsi meluas dan laporan bahwa Ben Ali anggota keluarga, terutama kerabat istrinya, merampok uang negara pada saat kesulitan ekonomi.

Putri presiden digulingkan Nesrine Ben Ali dan suaminya, pengusaha Sakher El Materi, membeli sebuah villa mewah senilai 2,5 juta dolar di Westmount Montreal sekitar dua tahun lalu.

Rumah itu saat ini tidak berpenghuni dan sebagian dalam proses pembangunan.

Pada Kamis (20/1), pihak berwenang Tunisia menangkap 33 anggota keluarga Ben Ali yang berada di bawah pemeriksaan untuk kasus menjarah sumber daya bangsa.

Uni Eropa telah setuju pada prinsipnya untuk membekukan aset Ben Ali dan keluarganya, menurut satu sumber di Brussel kepada AFP pada awal pekan ini, meskipun rincian final masih harus diselesaikan.

Pemerintah Swiss sebelumnya memerintahkan pembekuan setiap dana yang dimiliki oleh Ben Ali dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk membantu pemerintah baru negara itu mengambil aktiva publik yang tidak sah, yang diambil dari negara itu.
(Uu.H-AK/S004/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011