Jakarta (ANTARA) - Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang kian melandai di Indonesia tidak boleh menjadikan siapa pun lengah dalam beraktivitas.

Protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi keramaian, dan mengurangi mobilitas harus tetap menyertai keseharian tiap-tiap warga negara Indonesia, khususnya ketika melakukan aktivitas di luar rumah.

Varian Delta yang sempat memicu gelombang kedua merupakan pelajaran yang sangat penting untuk seluruh dunia, terutama Indonesia. Varian tersebut menyerang Indonesia ketika masyarakat dan pemerintah telah melonggarkan aktivitas, serta saat ekonomi mulai tumbuh.

Kelengahan dalam menjalankan protokol kesehatan membuat satu per satu kerabat terdekat mengecap pahitnya keseharian dalam masa karantina.

Tidak hanya tentang kerabat yang terjangkit virus, kabar duka turut merundung masyarakat Indonesia dengan frekuensi yang begitu tinggi. Seolah tiada pekan tanpa kabar duka.

Keadaan tersebut menciptakan suasana berkabung yang menyadarkan masyarakat Indonesia akan ganasnya virus Corona, berikut dengan pentingnya vaksinasi untuk melindungi diri.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam Dialog Produktif Semangat mengemukakan bahwa vaksin mengurangi risiko terhadap gejala sakit berat dan mengurangi tingkat kematian. Dengan kata lain, vaksin dapat memberikan perlindungan karena melatih sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus Corona.

Efek vaksin terhadap pasien COVID-19 yang sudah mendapatkan dosis lengkap, kata Nadia, bisa melindungi 73 persen dari risiko kematian kalau dibandingkan dengan orang yang belum mendapatkan vaksin.

Baca juga: Pemerintah ajak masyarakat dukung vaksinasi lansia

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menyerukan pentingnya vaksinasi untuk seluruh masyarakat Indonesia, khususnya untuk kelompok masyarakat yang rentan dengan risiko kematian, seperti kelompok lanjut usia (lansia).

Seruan tersebut bertujuan untuk menekan angka kematian akibat virus Corona di Indonesia.


Vaksinasi lansia

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin mengatakan bahwa virus Corona telah memakan banyak korban jiwa yang berasal dari kelompok lansia. Guna menanggulangi permasalahan tersebut, maka ia menekankan pentingnya melindungi para lansia melalui program vaksinasi.

“Lansia (diupayakan, red.) untuk dapat segera mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan kedua. Itu menjadi prioritas,” ucap Ma’ruf Amin ketika meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Bentara Budaya Jakarta.

Akselerasi program vaksinasi, khususnya yang menargetkan kelompok lansia sangat penting untuk segera direalisasikan pemerintah. Berkaca dari varian Delta yang mengakibatkan gelombang kedua, akselerasi program vaksinasi merupakan upaya untuk melindungi masyarakat dari gelombang ketiga yang mungkin dapat terjadi.

Hal serupa diserukan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate yang mengajak kelompok lansia untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19.

Menteri Johnny berharap seluruh pihak terkait, seperti tenaga kesehatan dapat memastikan kelompok lansia mendapatkan suntikan vaksin untuk menekan risiko sakit berat dan kematian.

Bahkan, Johnny meminta masyarakat agar mengajak dan mengawal kerabat lansia mereka untuk datang ke tempat vaksinasi.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, pada 27 September 2021, baru 29 persen dari sasaran vaksinasi lansia yang sudah memperoleh dosis pertama atau sejumlah 6,25 juta orang. Sedangkan untuk lansia yang sudah memperoleh dosis lengkap baru mencapai 19,9 persen atau sejumlah 4,3 juta orang.

Padahal, pemerintah menargetkan sebanyak 21.553.118 orang lansia memperoleh perlindungan kesehatan melalui vaksin COVID-19. Pemerintah masih harus menggencarkan program vaksinasi terhadap lansia, mengingat jumlah capaiannya masih jauh dari target yang harus mereka penuhi.

Baca juga: TNI AL siap mendukung vaksinasi untuk lansia

Di sisi lain, pemerintah tidak bekerja sendirian untuk mencapai target tersebut. Berbagai perangkat negara, seperti TNI dan Polri memegang peranan kunci dalam mendukung realisasi target dari program pemerintah, dan dalam hal ini adalah program vaksinasi.

Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan pemenuhan vaksinasi lansia, TNI dan Polri bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat dalam penyelenggaraan serbuan vaksin.


Peran TNI dan Polri

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan bahwa TNI Angkatan Laut siap mendukung program pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19 dengan menggelar “Serbuan Vaksinasi” bagi masyarakat, termasuk vaksin untuk kelompok lansia.

“Kami akan datangi dan melakukan vaksin bagi kelompok lansia,” kata Yudo Margono saat memberikan keterangan pers usai Peresmian Renovasi Gedung Akademi Maritim Nasional Jakarta Raya (Aman Jaya), Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Ia mengatakan selama ini Serbuan Vaksinasi yang diselenggarakan TNI AL tidak pernah membedakan kelompok lansia maupun generasi muda. Akan tetapi, TNI AL tidak menutup kemungkinan untuk menyasar kelompok lansia secara khusus demi memenuhi target program vaksinasi nasional.

Tidak hanya TNI AL, TNI AD yang bersinergi dengan Polri dan pemerintah daerah juga melaksanakan vaksinasi massal di Kota Bekasi, Jawa Barat. Komandan Resor Militer 051/Wijayakarta Brigjen TNI Sidharta Wisnu Graha memantau langsung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Sentra Vaksinasi COVID-19 Stadion Patriot Candrabhaga.

Kegiatan vaksinasi tersebut merupakan upaya percepatan vaksinasi yang menargetkan lansia, pralansia, tenaga pendidik, hingga orang tua, dan wali murid.

Sidharta mengatakan bahwa sinergi TNI, Polri, dan pemerintah daerah tidak hanya untuk melaksanakan vaksinasi, namun melakukan sosialisasi kepada masyarakat guna memberi pemahaman bahwa vaksin aman untuk tubuh, halal, sehat, dan tidak menakutkan.

Capaian-capaian pemerintah dalam program vaksinasi membutuhkan sinergi berbagai elemen masyarakat dan perangkat negara, khususnya untuk mencapai target vaksinasi kelompok lansia.

Baca juga: Menkominfo ajak kelompok lansia segera vaksinasi COVID-19

Kelompok lansia merupakan lapisan masyarakat yang paling rentan dengan risiko kematian akibat virus Corona. Berdasarkan persentase capaian vaksinasi lansia per 27 September 2021, Pemerintah Indonesia harus lebih gencar dalam perjalanan mencapai target.

Adapun upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan menerapkan metode door to door atau datang ke rumah masing-masing lansia untuk melakukan vaksinasi, khususnya bagi para lansia yang terkendala mobilitas.

Dengan demikian, pemerintah dapat memaksimalkan upaya untuk memenuhi target vaksinasi kelompok lansia.

Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021