Merauke, (ANTARA) - Cabang olahraga taekwondo menyumbangkan medali perunggu untuk kontingen Sumatera Barat melalui Marstio Embrian Hidayatullah di kyurogi kelas 58 kilogram putra di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX- 2021 Papua.

Manager tim taekwondo Sumbar Budi Ilyas melalui keterangan di Merauke, Jumat mengatakan medali itu diraih pada hari pertama pertandingan taekwondo yang dipusatkan di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Kota Jayapura, Jumat (1/10) pagi,

Dua taekwondoin Sumbar yang langsung bertanding adalah Marstio dan Ridho Putra Hari. Ridho kalah di babak delapan besar kelas 87 kilogram menghadapi atlet asal Jateng dengan skor mencolok.

Sementara Marstio yang menghadapi atlet tuan rumah Cristian Ronaldo Korwa mampu mendominasi dengan kemenangan telak 41-16, namun pada pertandingan kedua yang digelar pada siang harinya gagall mempertahanan penampilan terbaik dan menyerah kepada Jambi, Farel Patra Syaifullah.

Hal ini tak terlepas dari cedera di bagian kaki yang diderita sejak awal pertandingan sehingga duel semifinal terpaksa dihentikan di babak ketiga pada skor 25-20.

Dengan kekalahan ini Marstio Embrian Hidayatullah harus puas dengan mendapatkan medali perunggu.

Manager tim taekwondo Sumbar Budi Ilyas mengatakan, sejak awal duel Marstio menghadapi Farel berjalan sangat ketat.

Taekwondoin Sumbar sempat memimpin di awal pertandingan namun perubahan taktik di kubu lawan serta cedera diderita Marstio, memaksa tim pelatih menghentikan duel di babak ketiga.

"Kita memutuskan untuk menarik Marstio di babak ketiga. Upaya ini dilakukan untuk menghindari cedera yang lebih serius," kata dia

Menurut dia kans medali termasuk medali emas masih terbuka untuk Sumbar.

"Salah satunya melalui taekwondoin putri, Delva Riski yang pada PON Jabar 2016 lalu menyabet medali emas," kata Budi Ilyas.

Baca juga: Tim taekwondo Sumbar targetkan satu medali emas di PON Papua
Baca juga: Taekwondo Sumbar ingin pertahankan medali emas di PON Papua
Baca juga: Hari pertama taekwondo PON Papua, DKI tiga emas dan Jateng dua emas

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021