Syamsul meraih emas dari cabang olahraga taekwondo Kyorugi U-87 setelah di babak final mengalahkan wakil Jawa Barat Daffa Haditama di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Jayapura, Jumat dengan skor 48-19.
Bagi atlet berusia 24 tahun ini, emas yang diraih terasa istimewa. Selain yang pertama untuk Kontingen Jawa Tengah, emas yang diraih di Bumi Cenderawasih ini adalah yang kedua setelah sebelumnya diraih di PON 2016 Jawa Barat.
"Saya memang berusaha keras di sini (Papua) karena ini PON terakhir saya. Empat tahun lagi saya gak bisa karena terbentur umur. Usia maksimal di PON kan 27, saya empat tahun lagi sudah lebih," kata Syamsul sembari tersenyum.
Pria yang merupakan anggota TNI dengan pangkat Sertu itu mengaku persiapan untuk menghadapi PON Papua cukup panjang, apalagi juga dihadapkan dengan pandemi COVID-19. Jadi tidak salah jika dirinya benar-benar memanfaatkan kesempatan.
"Saya benar-benar siap. Apalagi lawan sudah empat kali saya hadapi. Menang terus. Semoga hasil ini bisa untuk modal ke depan," kata pria yang mengaku sempat masuk pelatnas selama satu tahun itu.
Ditanya soal target berikutnya, Syamsul mengaku akan mengalir saja. Apalagi dirinya sudah merencanakan untuk mengakhiri masa lajang dengan mempersunting wanita pujaannya.
"Rencananya tahun depan. Sama-sama dari Jawa Tengah," pungkas Syamsul.
Pada hari pertama pertandingan taekwondo PON Papua ini mempertandingkan lima kelas yakin senior putra U-58, U-68, U-87, senior putri U-67 dan U-73. Medali emas sendiri diborong DKI Jakarta dengan tiga emas dan Jawa Tengah dua emas.
Baca juga: M. Bassam buka kran emas DKI Jakarta dari taekwondo
Baca juga: Tiga atlet Jabar masuk semifinal di hari pertama cabang taekwondo
Baca juga: Pengprov TI Sumut janjikan bonus taekwondoin peraih medali
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021