Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Manoarfa, Jumat berkunjung ke tiga daerah di wilayah eks-Karesidenan Mataraman bagian selatan guna mengevaluasi rencana pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung.

"Saya dan pak Bupati tadi bicara tentang jalan tol Kediri-Tulungagung,” kata Suharso Monoarfa dikonfirmasi saat berkunjung ke Kabupaten Tulungagung, Jumat.

Suharso tampak didampingi sejumlah pejabat terkait. Ia sebelumnya lebih dulu berkunjung ke Kota Blitar guna berziarah ke makam Bung Karno.

Selesai berziarah dan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah pondok pesantren di Blitar, Suharso melanjutkan agenda kegiatan ke Tulungagung dan Kediri.

Baca juga: Bappenas: Diperlukan kolaborasi untuk sukseskan Satu Data Indonesia

Ia sempat singgah di beberapa pondok pesantren di wilayah Ngunut serta ke UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung sebelum singgah ke pendopo Tulungagung guna mendengarkan paparan Bupati Tulungagung Maryoto Birowo terkait perkembangan beberapa proyek strategis nasional yang ada di Tulungagung.


Ada tiga proyek PSN di daerah ini yang saat ini sedang berjalan, yakni proyek jalur lintas selatan (JLS/Pansela), proyek Selingkar Wilis dan rencana pembangunan jalan tol Tulungagung-Kediri.

Suharso memastikan pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung sudah masuk daftar PSN tahun 2022 dan segera masuk tahap implementasi.

Baca juga: Bappenas sebut kolaborasi jadi kunci penerapan ekonomi sirkular di RI

Ia juga memastikan pembangunan jalan Selingkar Wilis dan JlS mendapat prioritas pemerintah pusat.

"(Nanti) Jika Tulungagung keberatan dalam pemeliharaan, maka diminta untuk merubah alih status jalan, dari jalan Kabupaten ke jalan nasional atau provinsi," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo selepas pertemuan dengan Suharso.


Maryoto melanjutkan, dalam pertemuan itu ada catatan khusus dari Suharso terkait proyek strategis nasional.

Proyek strategis nasional diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tulungagung.

“Sehingga apa yang dilaksanakan dinilai suatu keberhasilan," jelasnya.

Disinggung progress dari proyek JLS dan Selingkar Wilis, Maryoto jelaskan saat ini masih berproses.

Untuk JLS sudah mencapai 23 kilometer dari sekitar 50 kilometer yang direncanakan, sedang Selingkar Wilis masih 20 persen.

“Target kita tahun 2024 selesai,” katanya.


Baik JLS dan Selingkar Wilis merupakan proyek nasional yang pembiayaannya berasal dari APBN.

Sedangkan Pemkab Tulungagung dalam PSN ini hanya membantu atau mendukung dengan melakukan pembangunan jalan sirip.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021