"Mata uang dollar AS kembali berhasil rebound lebih tinggi terhadap mata uang lainnya dipicu oleh data pertumbuhan fundamental ekonomi AS yang lebih baik," kata pengamat pasar uang Ahmad Riyadi.
Ia menambahkan, data pengangguran yang jauh lebih baik dibandingkan ekspektasi mendorong optimisme terhadap pemulihan pasar tenaga kerja mengingat mengecewakannya data tersebut pada minggu yang lalu.
"Laporan ekonomi AS yang membaik membuat pelaku pasar memindahkan instrumen investasi kedalam dolar AS untuk kedepannya," kata dia.
Namun, lanjut dia, penurunan rupiah masih bersifat massif terlihat pergerakkan rupiah dari hari ke hari yang bergerak sempit.
Ia menambahkan, sentimen positif yang membuat kurs mata uang dalam negeri meningkat masih sangat minim baik dalam negeri maupun dari luar negeri.
Namun, kata dia, pasar eksternal masih memberikan nilai positif terhadap pasar Asia khususnya Indonesia yang mendorong pelaku asing kembali bermain untuk membeli saham dan juga memicu rupiah menguat.
"Kami optimis pelaku pasar akan masuk pasar membeli rupiah untuk bermain saham," ucapnya.
Ia menambahkan, penguatan mata uang dolar AS itu diprediksi hanya bersifat sementara karena pertumbuhan fundamental ekonomi AS sedikit tertahan oleh data pasar perumahan AS masih akan menunjukkan pelemahan.
"Nah, hal itu yang membuat negara AS tidak sepenuhnya dapat kembali tumbuh dengan cepat dan memicu pelaku asing kembali kedalam negeri seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi membaik," ujar dia.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011