Jakarta (ANTARA) - Head of Artist & Repertoire Sony Music Entertainmnet Indonesia, Andrey Noorman mengungkapkan bahwa pandemi merupakan salah satu faktor lahirnya tren dan genre baru di industri musik Indonesia.
"Sekarang tren-nya beragam sekali ya. Ada pop, orang bilang pop senja, pop rebahan, semuanya. Tapi yang jelas itu adalah dampak dari pandemi. Karena orang lebih banyak stay di rumah, engga tahu mau ngapain, jadi ya sudah (membuat karya musik)," ujar Andrey kepada ANTARA, Jumat.
Lebih lanjut, Andrey juga mengatakan bahwa saat ini banyak sekali kemudahan-kemudahan yang dapat diakses oleh masyarakat. Sehingga, siapa pun dapat dengan mudah menjadi seorang musisi.
"Terus terang kalau dilihat tren musik, semua orang sekarang sudah bisa membuat musiknya sendiri di rumah. Everybody can be a star, can be a musician karena kemudahan untuk mengakses alat atau kemudahan mengakses pelajaran. Tools-nya sudah banyak sekali," kata Andrey.
Meski pun kini banyak genre-genre baru yang lahir di industri, Andrey menjelaskan bahwa saat ini genre musik pop masih memiliki banyak peminat sehingga masih mendominasi di industri musik Indonesia.
"Secara garis besar kalau di lihat mungkin pop masih tetaplah mendominasi ya. Tapi... yang cenderung orang pilih itu biasanya figur profil, singer, dan song writer," ungkapnya.
"Kalau ngeliat tren yang konvensional yang secara musikal, apakah genre itu sangat berpengaruh, terus terang genre itu hanya labeling, artinya penamaan. Kadang juga kita engga tau ini kita mau bikin genre apa terus tiba-tiba jadinya ini, ya sudah kita kasih nama ini saja," lanjut Andrey.
Baca juga: Olivia Rodrigo teken kontrak baru dengan Sony Music
Baca juga: Setelah NiziU, JYP - Sony Music cari anggota boy group baru
Baca juga: TikTok gandeng Sony Music perluas perpustakaan musik
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021