Surabaya (ANTARA News) - Ketergantungan Singapura terhadap produk Indonesia tinggi karena minimnya ketersediaan sejumlah komoditas di negara tersebut selama ini.
"Semisal, bahan bangunan, termasuk batu bata, panel listrik, dan kayu serta produk pertanian, di antaranya bawang putih warna hitam dan buah naga," kata "President Association of Malay Enterpreneurs/AME", Ibrahim Ariff, ditemui saat "Business Meeting" Himpunan Pengusaha Muda Indonesia/HIPMI Jatim dengan "AME" di Graha Kadin Surabaya, Jumat.
Menurut dia, di bidang kontruksi Singapura sangat membutuhkan bahan bangunan dari Indonesia mengingat selama ini bangunan di sana mayoritas terbuat dari kaca.
Di sisi lain, untuk permintaan buah naga karena sampai sekarang komoditas tersebut selalu dipasok China.
"Sementara, di Indonesia buah naga mudah ditemukan dan jarak kirimnya lebih dekat dibandingkan ke China," ujarnya.
Terkait produk yang ditawarkan Singapura ke Jatim, ungkap dia, berupa layanan seperti pelatihan baik di sektor perhotelan maupun perkapalan.
"Selain itu, kami siap menawarkan layanan di bidang telekomunikasi dan keamanan," katanya.
Menyikapi kondisi tersebut, Wakil Ketua HIPMI Jatim, Saefudin Alamsyah, membenarkan, ketergantungan Singapura terhadap Indonesia sangat besar. Komoditas lain yang dibutuhkan Singapura antara lain "virgin coconut oil/VCO" dan sepatu sekolah polos.
"Bahkan, masyarakat Singapura sangat memerlukan kambing untuk memperingati Idul Adha mengingat mayoritas warga di sana memeluk agama Islam," katanya.
Di sisi lain, mengenai besaran ekspor Jatim ke Singapura, Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Irlan Indrocahyo, mengaku, Singapura merupakan negara dengan peringkat kedelapan dari 10 negara tujuan ekspor provinsi ini.
"Selama Januari-November 2010 besaran nilai ekspor ke Singapura meningkat 19,01 persen menjadi 451.807 ribu dolar AS dibandingkan periode sama tahun 2009," katanya.
Sementara itu, lanjut dia, produk Singapura yang masuk ke Jatim selama Januari - November 2010 mengalami penurunan 5,21 persen menjadi 503.162 ribu dolar AS.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
mohon kirimkan email Bpk. Ibrahim Ariff,