Tim asuhan Muhammad Ansori tersebut menang tiga set langsung, masing-masing dengan skor 25-15, 25-17 dan 25-11.
Tim DKI yang mayoritas diisi pemain muda tampil dominan sejak set awal, termasuk di dua set berikutnya.
Meski menang tanpa kehilangan satu set pun, pelatih DKI Muhammad Ansori mengaku masih belum puas dengan permainan anak asuhnya, karena tampil ragu-ragu.
"Anak-anak masih nervous. Tapi, ini adalah pertandingan pertama dan saya yakin berikutnya jauh lebih baik," ujarnya saat ditemui usai laga.
Baca juga: Jadwal voli indoor PON Papua 1 Oktober: Perjuangan DKI mulai
Ia juga melakukan beberapa evaluasi agar kesalahan-kesalahan sendiri yang terjadi di pertandingan perdana tak terulang.
Selain itu, kurang agresifnya bermain dan beban mental saat bertanding juga menjadi catatan pelatih.
"Tim ini separuh diisi pemain muda dan baru berlaga di PON. Mereka belum bermain seperti saat latihan," ucap Ansori.
Baca juga: Tim voli putra Papua butuh lima set untuk kalahkan Sulawesi Utara
Sementara itu, pelatih tim putri Sulawesi Utara Jonathan Takasenserang juga melihat anak asuhnya masih kerap melakukan kesalahan sendiri.
"Itu yang utama untuk dijadikan evaluasi, termasuk di block. Semoga di pertandingan berikutnya lawan Papua, anak-anak tampil lebih baik," kata pelatih yang juga seorang anggota Polri tersebut.
Grup W bola voli indoor putri diisi hanya tiga tim, yaitu Papua, DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.
Pada laga berikutnya, tim putri DKI Jakarta akan menghadapi tuan rumah Papua pada Minggu, 3 Oktober 2021.
Dua hari kemudian, Selasa, 5 Oktober 2021 giliran Sulawesi Utara yang akan berhadapan dengan tuan rumah Papua.
Baca juga: Voli putri Jabar harus kehilangan satu set saat kalahkan Papua Barat
Baca juga: Jakarta janjikan bonus untuk tim bola voli PON Papua
Baca juga: Jatim targetkan kembali raih emas bola voli putra PON
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021