London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia merosot pada Kamis, karena data resmi menunjukkan sebuah lonjakan tak terduga dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat, kata para analis.

Minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Maret turun 1,81 dolar menjadi 96,35 dolar AS per barel dalam perdagangan akhir di London.

Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk Februari, menukik 2,45 dolar menjadi 88,41 dolar AS per barel.

Stok minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia, naik 2,6 juta barel menjadi 335,7 juta barel pekan lalu, Departemen Energi Amerika Serikat mengatakan.

Para analis telah memperkirakan penurunan 900.000 barel dalam seminggu sampai dengan 14 Januari untuk Amerika Serikat, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.

"Stok minyak mentah AS melawan ekspektasi untuk penurunan moderat," ujar analis BNP Paribas Harry Tchilinguirian.

"Perkiraan untuk penurunan jumlah minggu ini berasal dari asumsi yang dibangun di tempat lain di AS tidak akan cukup untuk

mengimbangi penurunan di Pantai Barat menyusul penghentian pekerjaan awal Januari di sistem saluran pipa Trans Alaska."

Minyak mentah berjangka meluncur turun satu minggu setelah hampir mencapai 100 dolar per barel untuk pertama kalinya sejak Oktober 2008 di tengah penutupan sementara saluran pipa Alaska.

Awal pekan ini, IEA memperingatkan bahwa minyak mentah mendekati 100 dolar AS merupakan risiko nyata untuk pemulihan ekonomi.

Dalam laporan bulanan terakhirnya, Badan Energi Internasional mengatakan "tingkat harga baru-baru ini sudah menimbulkan risiko ekonomi riil -- suatu keprihatinan yang mendalam untuk produsen dan juga konsumen."

Harga minyak 100 dolar AS per barel merupakan beban lima persen dari produk domestik bruto pada ekonomi global, IEA menghitung. (A026/A023/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011