Jakarta (ANTARA) - Serial Korea terbaru "Squid Game" sukses mencuri perhatian dunia. Mengisahkan para manusia yang membutuhkan uang dan berpartisipasi dalam permainan anak-anak yang mematikan, serial ini banyak dibicarakan berkat aspek bertahan hidupnya yang tidak biasa.

Jika Anda tertarik namun belum sempat menyaksikannya, berikut ini adalah beberapa hal yang membedakannya dari tayangan-tayangan survival lainnya, dikutip dari siaran resmi Netflix, Jumat.

Baca juga: Huh Kyung-young tawar 100 juta won demi nomor telepon Squid Game

Cerita mengenai pilihan
Berbeda dengan tayangan survival lainnya, para peserta "Squid Game" berpartisipasi atas kehendak mereka sendiri. Meski awalnya tidak tahu bahwa nyawa menjadi taruhannya, mereka tetap melanjutkan permainan bahkan setelah menyadarinya. Pilihan mereka ini menggambarkan betapa besar rasa keputusasaan mereka.

Tema yang mendalam
Jika dilihat sekilas, "Squid Game" mungkin terasa menegangkan setiap kali permainan baru diperkenalkan dan para peserta jatuh satu per satu. Namun sesungguhnya, pertumpahan darah ini bertujuan untuk menyorot makna yang lebih mendalam. Menurut Sutradara Hwang Dong-hyuk, serial ini melambangkan kapitalisme masyarakat modern yang terjebak dalam persaingan sengit. Di luar semua keseruan tersebut, ternyata ada nilai filosofis yang lebih mendalam.

Permainan masa kecil
Permainan anak-anak juga menjadi salah satu hal unik dari "Squid Game". Sebagian besar genre survival berfokus pada kemampuan otak atau kecakapan fisik, namun "Squid Game" justru mengangkat permainan anak-anak di Korea yang dekat seperti "Red Light, Green Light". Meskipun belum pernah melakukannya, peraturannya mudah dipahami dan penonton pun bisa berfokus pada unsur-unsur menarik lainnya di serial ini.

Daya tarik emosional
Sebuah tayangan biasanya hanya menyorot satu atau dua tokoh protagonis yang akan mendapat dukungan penuh dari penonton. Namun, "Squid Game" menampilkan berbagai karakter yang dapat menyentuh emosi penonton. Para pesertanya berasal dari berbagai latar yang belakang berbeda, tetapi dipersatukan oleh keputusasaan yang sama sehingga membuat mereka rela mempertaruhkan nyawa demi memenangkan hadiah uang tunai. Melihat cerita mereka terungkap satu per satu dan persahabatan yang terjalin di tengah situasi sulit, emosi kita pun akan terkuras.

Desain yang estetik
Banyak tayangan bergenre survival yang bergantung dengan efek spesial. Sementara itu, "Squid Game" justru memanfaatkan set warna-warni berskala besar agar dapat menyerupai taman bermain yang luas. Setelan para pekerja bertopeng yang berwarna merah muda, baju pemain yang berwarna hijau, serta latar bernuansa warna pastel pun membuat setiap adegan terasa menarik untuk dipandang. Perpaduan warna cerah dan setting berukuran raksasa ini juga menjadi latar belakang spektakuler bagi permainan anak-anak yang mematikan di "Squid Game".


Baca juga: Lee Jung-jae ungkap alasan ambil peran Gi-hun di "Squid Game"

Baca juga: Sutradara sebut unsur satire "Squid Game" dorong popularitas global

Baca juga: Ted Sarandos sebut "Squid Game" konten orisinal Netflix tersukses

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021