Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat diminta melakukan antisipasi terhadap ancaman putusnya jalur Trans Sulawesi di Desa Tampalang, Mamuju.

"Pemerintah Mamuju jangan diam saja dengan ancaman akan putusnya jalur Trans Sulawesi di Kecamatan Tapalang akibat abrasi pantai yang terjadi," kata Akbar, salah seorang warga Kecamatan Tapalang di Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan, ancaman akan putusnya jalur Trans Sulawesi di Desa Tampalang akibat abrasi pantai yang membuat gelombang pasang dengan mudah masuk kedaratan, tampaknya akan menjadi kenyataan.

Karena, kata dia, air laut sudah berada di bibir jalan Trans Sulawesi di Desa Tampalang yang menghubungkan antara Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, sementara tidak ada antisipasi yang dilakukan pemerintah di Mamuju.

"Bagaimana warga tidak panik, kalau air laut sudah berada sejengkal saja dari badan jalan Trans Sulawesi di Desa Tampalang, sedikit lagi jalan akan mulai terkikis air laut dan gelombang pasang, hingga benar benar putus," katanya.

Hal senada dikatakan Awal, warga lainnya, menurutnya jalur Trans Sulawesi di Desa Tampalang akan sulit dilalui kendaraan yang melintas dan akan melumpuhkan ekonomi dan aktivitas masyarakat jika tidak segera diantisipasi pemerintah dengan dibangunkan tanggul penahan ombak.

"Bayangkan saja kalau tiang listrik di samping jalan Trans Sulawesi itu sudah berada seperti di tengah laut yang masuk kedaratan, akibat abrasi pantai, sehingga warga benar benar panik jalur Trans Sulawesi akan segera putus," katanya.

Menurut dia, abrasi di Desa Tampalang cukup ganas karena membuat puluhan pemukiman penduduk hancur akibat hantaman gelombang pasang yang sebelumnya menghancurkan tanggul pengaman pemukiman penduduk sepanjang 200 meter, sehingga peristiwa itu membuat ratusan warga mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.

"WC maupun sumur yang sebelumnya berada dipemukiman penduduk sudah berada di tengah laut, 10 meter dari daratan, ini sangat memprihatinkan," katanya.

Oleh karena itu, ia mengatakan, agar bencana abrasi tersebut tidak semakin dirasakan dampaknya oleh warga, maka ancaman putusnya jalur Trans Sulawesi itu harus diantisipasi pemerintah dengan membangun tanggul.

"Disebelah jalur Trans Sulawesi itu terdapat puluhan pemukiman warga, sehingga jika jalur itu putus akibat abrasi maka pemukiman penduduk itu juga terancam, sehingga pemerintah di Mamuju jangan tinggal diam saja harus segera mengantisipasi ancaman itu," katanya. (MFH/F003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011