Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR RI (Bidang Hukum, HAM, Perundang-undangan dan Kepolisian Negara) dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengungkapkan, dugaannya mengenai sepak terjang Satgas Pemberantasan Mafia Hukum merekayasa kasus Gayus Tambunan mulai terbukti.

"Misalnya dugaan saya selama ini bahwa Satgas Pemberantasan Mafia Hukum (PMH) merekayasa kasus Gayus untuk menyerang Aburizal Bakrie, itu terbukti sudah (dengan pernyataan Gayus sendiri usai menerima vonis, Rabu kemarin)," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ia menilai, pernyataan Gayus Tambunan yang menegaskan Satgas PMH mengarahkan dirinya untuk mengumbar isu kasus pajak terkait Aburizal Bakrie, telah dengan gamblang menjawab semua pertanyaan banyak pihak selama ini.

"Jelas sekarang, bahwa Satgas berada di balik semua isu pajak yang (dipakai) untuk menyerang Aburizal Bakrie (Ketua Umum DPP Partai Golkar)," ujarnya lagi.

Rekayasa kasus seperti ini, menurut dia, jelas sangat memalukan.

"Terlebih dilakukan oleh Satgas PMH yang jelas-jelas bertugas memberantas praktik-praktik kotor dalam penerapan hukum. Sangat ironis Satgas yang seharusnya membantu penegakan hukum, justru malah mempermainkan hukum," ujarnya.

Kalau begitu, tanyanya, untuk apa sebenarnya Satgas PMH dibentuk.

Bambang Soesatyo lalu mengutip berbagai opini serta saran, termasuk hasil pemikiran dirinya sendiri, agar Presiden harus segera mengkaji kembali keberadaan Satgas PMH.

"Kalau Satgas justru mempermainkan hukum dan bermain di tataran politik, buat apa dipertahankan," katanya.

Karena, dengan sikap tersebut, berarti Satgas PMH telah mencoreng muka Presiden yang notabene pembentuk institusi baru tersebut.

"Apa motivasi Satgas untuk merekayasa isu kasus pajak terkait Aburizal Bakrie ini harus pula diusut tuntas," katanya.

Ia menambahkan, DPP Partai Golkar juga segera mengkaji pernyataan Gayus Tambunan terkait rekayasa Satgas PMH tersebut.

"Dan bukan tidak mungkin, Partai Golkar akan melaporkan Satgas PMH, khususnya Denny Indrayana, atas dugaan pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan," kata Bambang Soesatyo yang juga Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini.(*)
(T.M036/H-KWR/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011