Dari penelitian kami, di seputar kompleks api abadi itu juga ada bangunan-bangunan kecil yang merupakan tempat peribadatan umat Hindu
Bojonegoro (ANTARA News) - Tim Universitas Indonesia yang diketuai Dr Ali Akbar dijadwalkan menggali batu bata kuno yang diduga candi peribadatan di situs Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur.
"Tim UI sudah datang ke Bojonegoro, rencananya langsung mulai melakukan penggalian," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bojonegoro Djindan Muhdin, Kamis.
Beberapa waktu yang dibutuhkan untuk menggali, Djindan mengakui, tidak tahu. Namun, pihaknya meminta penggalian oleh Tim UI bisa menyeluruh dapat terlihat wujud bangunan yang diduga candi peribadatan pada era Majapahit itu.
"Permintaan kami penggalian temuan batu bata kuno tersebut dilakukan sampai rampung," jelasnya.
Sementara ini, Pemkab menyediakan dana untuk penggalian sebesar Rp40 juta dari APBD 2011.
Menurut Djindan Muhdin, temuan batu bata kuno tersebut akan menambah daya tarik objek wisata api abadi Kayangan Api di Bojonegoro itu.
"Dari penelitian kami, di seputar kompleks api abadi itu juga ada bangunan-bangunan kecil yang merupakan tempat peribadatan umat Hindu," ungkap Ali Akbar, dosen Universitas Indonesia.
Dari hasil pemetaan sebelumnya, Ali Akbar yang melakukan penelitian dengan Dewan Kepurbakalaan Bojonegoro, menemukan tumpukan batu bata kuno dengan ukuran 40 X 40 meter di sebelah tenggara titik api dengan jarak berkisar 20 meter.
Setelah tumpukan batu bata tersebut digali di kedalaman 50 cm di bawahnya diketahui masih ada tumpukan batu bata kuno sehingga diperkirakan tumpukan batu bata tersebut pada zaman dulu merupakan sebuah bangunan yang memiliki atap.
Diperkirakan, lokasi tersebut dimanfaatkan para resi pada masa kerajaan Hindu untuk menyepi dan memuja dewa api sehingga diduga kuat temuan tersebut merupakan temuan penting dan merupakan satu-satunya di tanah Jawa.
Menurut Ali Akbar, melihat lokasi di situs kayangan api diduga kuat di wilayah selatan masih ada sejumlah bangunan semacam itu. "Itu bisa dilihat dari hasil temuan awal, juga ada pohon jati yang berusia ratusan tahun yang masih ada di sekitar lokasi api abadi itu," ujarnya.(*)
KR-SAS/N002
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011