Jadi kalau sekarang melarang pemakaian dana APBD untuk klub sepak bola, sangat tidak mungkin tetapi kalau 2012, sangat mungkin

Semarang (ANTARA News) - Ketua Umum PSIS Semarang, Soemarmo, mengatakan, timnya tidak akan berpaling ke Kompetisi Sepak Bola Liga Primer Indonesia (LPI) yang digagas pengusaha Arifin Panigoro.

"Kita akan selesaikan dulu Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama ini karena putaran pertama kurang empat pertandingan kemudian jeda dua pekan untuk memasuki putaran kedua," kata Soemarmo di Semarang, Kamis.

Menurut Soemarmo yang juga Wali Kota Semarang tersebut, kalau sekarang ikut LPI jelas tidak mungkin karena kompetisi itu sendiri sudah berjalan.

Akan tetapi, kata dia, untuk menentukan masa depan PSIS, bukan hanya dirinya yang menentukan karena tim itu milik klub-klub anggota PSIS.

"Yang pasti PSIS akan mengikuti kompetisi ini hingga usai, soal masa depannya akan dipikirkan kemudian. Kami berharap pada sisa pertandingan ini, PSIS bisa menunjukkan prestasi yang baik untuk meningkatkan peringkatnya," katanya.

Ia mengatakan, dirinya memang mendengar adanya larangan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) bahwa klub-klub sepak bola tidak boleh menggunakan dana APBD setempat.

Tetapi, katanya, larangan itu tentunya tidak bisa diterapkan pada 2011 karena mereka (klub-klub) termasuk PSIS sudah terlanjur mendapatkan kucuran dana APBD (PSIS mendapat Rp5 miliar).

"Kalau sekarang jelas tidak mungkin, tetapi kalau 2012 saya sangat setuju," katanya.

Ia menjelaskan, proses pembentukan tim, menggaji pemain, pelatih, hingga menjalani kompetisi hingga pertengahan jalan ini sudah memakai dana APBD.

Bahkan, kata dia, sebelum dana APBD cair, sudah diputuskan PSIS mengeluarkan biaya untuk pembentukan tim hingga mengikuti kompetisi yang besarnya mencapai Rp1,2 miliar.

"Jadi kalau sekarang melarang pemakaian dana APBD untuk klub sepak bola, sangat tidak mungkin tetapi kalau 2012, sangat mungkin," katanya.

Ia mengakui, hingga saat ini dirinya belum menerima surat dari Mendagri yang isinya pelarangan penggunaan dana APBD untuk klub sepak bola.

"Kalau saya sudah menerima, tentu tidak akan saya langgar. Saya kira bupati atau wali kota daerah lain juga akan bersikap yang sama seperti kita," katanya.

Menyinggung soal pelaksanaan Kongres PSSI di Bali, 21-23 Januari 2011, dia mengatakan, dirinya berharap PSSI lebih memperhatikan klub-klub yang berlaga pada kompetisi di bawah naungan induk organisasi olahraga sepak bola di Tanah Air itu.

"PSSI harus bersikap terbuka terhadap klub-klub anggotanya. Jangan hanya main dengan sanksi-sanksi saja. Selama ini yang kita dapatkan dari PSSI itu apa, kita hanya diberi sanksi dan harus membayar denda," katanya.

"Kalau hanya menjadikan sepak bola sebagai tontonan, kita bisa saja menggelar sendiri. Makanya melalui Kongres di Bali ini kami berharap PSSI lebih memperhatikan klub-klub," katanya.
(H015/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011