“Konferensi ini merupakan salah satu forum untuk mempresentasikan hasil penelitian dan inovasi baru di bidang manajemen bencana,"
Padang (ANTARA) - Pusat Studi Bencana Universitas Andalas (Unand) Padang bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat serta Jurusan Teknik Sipil menyelenggarakan kegiatan konferensi internasional kebencanaan bertajuk International Conference on Disaster Mitigation dan Management (ICDMM) 2021 .
"Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati gempa 30 September 2009 , tahun ini konferensi mengambil tema "Best Practice in Preventing and Managing Disaster in Pandemic " atau pengalaman praktis dan pencegahan bencana saat pandemi," kata Ketua Pelaksana Prof Fauzan di Padang, Kamis.
Ia menyampaikan acara berlangsung pada 30 September hingga 8 Oktober 2021 mengangkat sejumlah topik penting tentang kebencanaan disampaikan oleh para peneliti, diantaranya Mitigation dan Management bencana alam berupa tsunami, gempa, longsor, banjir, dan non alam seperti pandemi COVID-19.
“Konferensi ini merupakan salah satu forum untuk mempresentasikan hasil penelitian dan inovasi baru di bidang manajemen bencana," ujarnya
Ia menyampaikan konferensi ini akan mempertemukan para peneliti, insinyur, arsitek, ilmuwan, dan profesional terkemuka di berbagai disiplin ilmu sosial dan teknik di seluruh dunia yang terkait dengan bencana.
ICDMM 2021 bertujuan untuk membangun hubungan ilmiah di tingkat internasional untuk berbagi dan menyebarluaskan informasi berharga dari kegiatan penelitian terbaru dalam manajemen bencana, “ katanya.
Baca juga: Pemkot Padang peringati 12 tahun gempa 30 September 2009
Baca juga: Gempa magnitudo 5,2 di Agam akibat subduksi Lempeng Indo-Australia
Konferensi yang digelar secara daring tersebut dihadiri sekitar 140 pemakalah, 9 pembicara kunci dan 14 pembicara undangan dari dalam dan luar negeri mempresentasikan hasil penelitian maupun hasil pelaksanaan yang berkaitan manajemen kebencanaan.
Untuk pembicara kunci, diisi oleh para ahli yang fokus dalam bidang kebencanaan yang berasal dari berbagai instansi dalam dan luar negeri seperti Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito , Prof Louise Comfort dari Amerika Serikat, Prof Junji Kiyono dari Jepang.
Lalu Prof Margaret Caroll Bell dari Inggris, Prof I Wayan Sengara dari Institut Teknologi Bandung, Prof Ahmad Safuan dari University of Technology Malaysia, Prof Faisal Fathani dari Universitas Gajah Mada, Dr. S.Saravanan dari India, serta Prof Abdul Hakam dari Universitas Andalas.
“Dalam pelaksanaannya, Universitas Andalas juga bekerja sama dengan dengan Universiti Tenaga Nasional Malaysia, Universitas Pertahanan, Universitas Mataram, Universitas Riau, Universitas Negeri Padang.
“Sebanyak 140 makalah yang terseleksi dipresentasikan dalam konferensi ini. Para presenter berasal dari dari Indonesia, Jepang, India, Amerika Serikat, Inggris, Malaysia, Mesir, dan Palestina. Semua makalah yang diterima akan diterbitkan di prosiding internasional dan jurnal internasional terindeks scopus,” kata dia.
Ia menambahkan hasil akhir yang diharapkan dari konferensi internasional online ini adalah untuk berbagi ilmu, hasil penelitian terbaru, masukan serta ide yang berkenaan dengan kebencanaan untuk dapat diaplikasikan dalam pengurangan dampak bencana.
"Selain itu diharapkan dalam kegiatan ini akan terjalin jaringan komunikasi ilmiah antara sesama ahli dan penggiat kebencanaan baik nasional maupun internasional," ujarnya lagi.
Baca juga: Padang rancang aplikasi kebencanaan bisa diakses lewat telepon pintar
Baca juga: 10 tahun gempa Padang, Wawako: edukasi kebencanaan harus berkelanjutan
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021