"Alhamdulillah RIM sudah mulai memblokir situs-situs pornografi top rank dengan menggunakan Nawala. Hari ini situs-situs tersebut tidak bisa diakses melalui BB. Ini suatu permulaan yang bagus," kata Tifatul Sembiring.
Jakarta (ANTARA News) - Pabrikan BlackBerry (BB), Research in Motion (RIM) akhirnya memblokir konten negatif termasuk situs pornografi mulai Kamis (19/1) dengan menggunakan DNS Nawala.
"Alhamdulillah RIM sudah mulai memblokir situs-situs pornografi top rank dengan menggunakan Nawala. Hari ini situs-situs tersebut tidak bisa diakses melalui BB. Ini suatu permulaan yang bagus," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring, di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Menteri Tifatul mengancam akan menutup layanan browsing BB di Indonesia jika vendornya tidak menghormati dan mematuhi peraturan perundangan di Indonesia.
Tifatul Sembiring sendiri sempat mendapatkan kecaman dari berbagai kalangan termasuk para pengguna akun twitter di dunia maya.
Namun, kini RIM menyatakan, akan berkomitmen untuk menaati peraturan perundangan di Indonesia, termasuk mulai memfilter konten negatif dan pornografi, dalam jejaring sosial twitter para tweeps (para pengguna twitter) justru berbalik memuji kinerja Menkominfo.
Menteri Tifatul yang cukup aktif melalui akun @tifsembiring sempat mendapatkan apresiasi berupa "4 thumb up" karena ketegasannya menekan RIM agar mematuhi aturan di tanah air.
"Ya, silakan mereka (RIM) berbisnis di Indonesia asal mematuhi UU. Tujuan kita adalah melindungi konsumen BB di Indonesia, agar ada jaminan purnajual, serta para orang tua tidak khawatir anak-anak mereka menggunakannya," kata Tifatul.
Dalam rilis media pada Kamis (19/1) pagi, RIM menyatakan telah berkomitmen untuk mematuhi aturan-aturan yang berlaku di Indonesia.
Vendor asal Kanada itu bahkan menyatakan akan terus mengembangkan pasar dan investasi di Indonesia bekerja sama dengan pengembang dan distributor BB.
"Kita tunggu saja, RIM untuk menjalankan komitmen-komitmen mereka selanjutnya," demikian Tifatul Sembiring.
(T.H016/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011