Pada PON sebelumnya, cabang tenis memberlakukan pembatasan usia U-21 tahun, yang merupakan keputusan PP Pelti di ajang PON 2012 Riau dan PON 2016 Jawa Barat. Namun pada PON Papua 2021, aturan batasan usia tidak diberlakukan karena ada penundaan akibat pandemi.
"Ini kesempatan bagi juniornya kalau bisa mengalahkan senior-seniornya, jadi kalau dibatasi kan mereka juga berarti tidak ketemu, dan kesempatan untuk bertanding sama seniornya itu tertutup," kata Rildo kepada Antara di arena tenis PON Papua, Jayapura.
Hal itu, menurut Rildo, sejalan dengan pembinaan PP Pelti yang berusaha untuk memberi kesempatan sebesar-besarnya bagi para atlet untuk berkompetisi.
"Makanya setiap Davis Cup sama Fed Cup pasti saya menyisipkan satu pemain junior," ujar Rildo.
Pada tahun lalu misalnya, M Gunawan Trismuwantara melakukan debutnya di turnamen beregu putra internasional Davis Cup. Sebelumnya, Ari Fahersi dan M Rifqi Fitriadi juga berkesempatan untuk mengikuti turnamen tersebut.
Begitu juga petenis putri, termasuk Priska Madelyn Nugroho dan Jenice Tjen, diberi kesempatan untuk bertanding di turnamen beregu putri internasional Fed Cup.
"Biar lebih cepat menyesuaikannya dan lebih cepat berprestasinya, kalau dia dipisahkan antara junior dan seniornya itu nanti gap-nya terlalu jauh," kata Rildo.
Rildo juga berharap agar para atlet lebih sering mengikuti pertandingan di luar negeri untuk melatih kemampuan juga mempersiapkan mental yang lebih kuat.
"Makanya saya minta nanti anak-anak supaya sering bertanding di luar, karena kalau enggak, menghadapi pertandingan itu kadang-kadang mental, bukan hanya permainan, mentalnya juga harus betul-betul bisa dikelola dengan baik," ujar Rildo.
Baca juga: Jatim bungkam tuan rumah untuk mencapai final tenis beregu putri
Baca juga: Cara Aldila Sutjiadi antisipasi cuaca panas terik Papua
Baca juga: Kehadiran bintang tenis di PON bawa semangat bagi atlet pemula Papua
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021