Jayapura (ANTARA) - Tim sepak bola putra Papua akan memperlakukan laga penyisihan Grup A Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua melawan Maluku Utara sebagai pertandingan final, kata pelatih kepala Eduard Ivakdalam.

Papua akan menghadapi Maluku Utara di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Jumat sore pukul 15.00 WIT dan bila menang mereka akan merebut tiket babak enam besar sebagai juara Grup A.

"Saya dan pemain sudah sepakat bahwa setiap pertandingan adalah partai final," kata Eduard kepada ANTARA, Kamis malam. "Sehingga kami tidak akan menganggap remeh, tidak akan membeda-bedakan lawan, yang penting fokus kepada pertandingan agar bisa meraih tiga poin."

Kedua tim sama-sama memasuki pertandingan dengan bekal memenangkan laga pertama. Papua melumat Jawa Barat 5-1, sedangkan Maluku Utara mengatasi Nusa Tenggara Timur 2-1.

Eduard memastikan tidak akan mengubah strategi yang telah membuat timnya mengalahkan Papua dalam laga pertama, yakni pengawalan ketat sejak lini depan.

Baca juga: Pelatih yakin Sumatera Utara bakal juarai Grup B sepak bola PON Papua

"Kami akan bermain lebih menyerang dan terus menerapkan pengawalan di lini depan itu. Karena saya lihat kami memang punya kekuatan di sana," kata dia.

"Sudah dua tahun lebih kami berlatih dengan strategi itu, jadi besok lebih kurang juga akan tetap menerapkan strategi yang sama," sambung Eduard.

Eduard berharap timnya bisa memanfaatkan selisih jadwal pertandingan yang membuat Papua memiliki waktu istirahat satu hari lebih panjang dibandingkan dengan Maluku Utara.

Dia menegaskan seluruh pemainnya dalam kondisi bugar, termasuk skuad yang turun sejak awal melawan Jawa Barat, tetapi baru akan memutuskan komposisi sebelas pemain pertama pada sesi latihan Jumat pagi menjelang laga melawan Maluku Utara.

Apabila Papua mengalahkan Maluku Utara, maka mereka akan mengunci satu tempat babak enam besar yang sekaligus status juara Grup A.

Kedua tim sama-sama mengoleksi tiga poin yang baru saja disamai oleh Jawa Barat setelah juara bertahan itu menundukkan NTT 1-0 Kamis sore.

Baca juga: Yudiantara sebut mental jadi sebab Jabar kalah dari Papua

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021