Jayapura (ANTARA) - Kontingen Jawa Barat bertekad kembali menyapu bersih medali emas cabang olahraga taekwondo nomor poomsae (seni jurus) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua mengulang kesuksesan pada edisi sebelumnya yang digelar di rumah sendiri.

Dari empat kelas yang dilombakan pada nomor poomsae di PON 2016, saat itu tuan rumah Jawa Barat menyapu bersih empat medali emas pada nomor perorangan putra dan putri, serta beregu putra dan putri.

Pelatih taekwondo Jabar Heriyanto optimistis tekad tersebut dapat terwujud, apalagi tim taekwondo Jabar sudah mulai latihan setelah PON 2016 usai.

"Kami setelah PON 2016 di Jawa Barat langsung ada pemanggilan atlet masuk pelatda (pemusatan latihan daerah) lagi, jadi kontinyu latihan untuk persiapan PON Papua," kata Heriyanto ditemui di Jayapura, Kamis.

"Insya-Allah kami akan mempertahankan prestasi sebelumnya di (PON) 2016,” tambahnya.

Dalam persiapan menuju PON Papua, Heri menambahkan bahwa para atlet yang akan turun mayoritas sudah berpengalaman sehingga tidak terlalu sulit untuk membangun mentalitas dalam menghadapi pertandingan.

"Mereka sudah atlet lama, jadi kami tidak terlalu berat mendampingi mereka, baik dari sisi mental maupun psikologinya. Dari KONI Jawa Barat juga sudah ada psikolognya. Jadi, kami dari pelatih khusus menangani materi teknik dan fisik,” ujarnya.

Untuk persaingan, Heri menyebut bahwa taekwondoin Jawa Tengah dan Kalimantan Timur diperkirakan bakal menjadi pesaing berat karena dua provinsi tersebut diperkuat oleh atlet nasional.

Tim taekwondo Jawa Barat menurunkan enam atlet yang akan bertanding pada empat nomor. Mereka adalah M. Alfi Kusumah pada nomor perorangan putra dan Defia Rosmaniar (perorangan putri).

Pada nomor beregu putra, Jawa Barat akan diwakili Alfi, M. Syarif Hidayatullah, dan Muhammad Rizal. Sementara beregu putri ada Defia, Kevita Keliza dan Rahmania Gunawan.

Selain nomor poomsae, tim taekwondo Jawa Barat juga menurunkan 16 atlet pada nomor kyorugi (tarung).

Cabang taekwondo PON Papua akan dipertandingkan pada 1 hingga 5 Oktober di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Kota Jayapura.

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021