Saya yakin kita semua satu pemikiran bahwa kita bisa memanfaatkan big data untuk official statistikJakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Moh Edy Mahmud mengatakan bahwa BPS akan memanfaatkan big data untuk statistik resmi yang akuntabel dan berkualitas mulai 2024.
"Saya yakin kita semua satu pemikiran bahwa kita bisa memanfaatkan big data untuk official statistik. Cuma barangkali cara berpikirnya bagaimana sampai ke titik tersebut yang perlu kita pikirkan bersama," kata Edy dalam webinar Satu Data Indonesia yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, big data penting untuk mulai dijadikan sebagai sumber data yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai data statistik resmi.
Dalam keseharian, kata dia, BPS sebetulnya telah mulai memanfaatkan big data melalui web crawling, google and facebook mobility, satellite imagery, dan mobile phone data.
Baca juga: Bappenas : Satu Data Indonesia pijakan transformasi susun kebijakan
"Crawling data ini yang kita lakukan crawling di market place. Tentunya ini untuk mendukung pertumbuhan e-commerce," ucapnya.
Di samping itu data situs pemesanan bus juga mulai digunakan untuk menganalisis kondisi tranportasi di Indonesia.
Pemerintah, menurutnya, berencana mengkolaborasikan data di tiap kementerian dan lembaga melalui Satu Data Indonesia. Namun, pemerintah masih sulit menemukan prinsip-prinsip terkait standar data, kode referensi, dan interotoritas data
"Terkait standar data dan kode referensi, sebetulnya BPS saat ini menginisiasi, membentuk sistem yg namanya Indah (Indonesia Data Hub). Tujuannya dipakai dalam hal untuk menjalankan fungsi Satu Data Indonesia, terutama dalam hal standar data dan kode referensi, misalnya pemanfaatannya bisa untuk SDG’s (sustainable development goals)," ujarnya.
Baca juga: Kemenkeu: Satu Data Indonesia efektifkan program negara
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021