Apa yang dilakukan ANTARA menorehkan tinta emas di buku sejarah kesehatan Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka pameran foto jurnalistik Pandemonium yang merupakan karya pewarta foto Kantor Berita ANTARA di Jakarta, Kamis.

“Kalau orang-orang bilang, a picture more than a thousand words, saya merasa gambar atau foto bisa memberikan makna yang sangat dalam. Bisa ditulis dalam 10 kata, 100 kata atau terkadang tergantung yang melihat karena berbeda sudut pandangnya,” ujar Budi dalam sambutannya.

Menkes mengucapkan terima kasih pada ANTARA yang sudah mendokumentasikan pandemi COVID-19. Dia menambahkan umat manusia sudah cukup sering mengalami pandemi, mulai dari Black Death di Eropa pada abad 15 yang menewaskan jutaan manusia, lalu ada flu Spanyol. Indonesia juga pernah mengalami pandemi cacar.

Baca juga: Dekan FKUI apresiasi kunjungan Menkes Budi ke IMERI

Pandemi, lanjut dia, tidak pernah selesai dalam waktu singkat. Paling tidak lima hingga enam tahun, namun rata-rata di atas 10 tahun. Bahkan polio terjadi hingga ratusan tahun.

“Kalau kita secara filosofis, pandemi seperti pesan dari Allah pada manusia. Harus ada perubahan perilaku yang terjadi. Pandemi Black Death mengajarkan manusia akan kebersihan,” tambah dia.

Dia meyakini bahwa semua pandemi memiliki pesan yang tersirat dari kejadian itu. Ia juga mengingatkan bahwa pandemi bisa saja terjadi kapanpun, untuk itu perlu lebih siap. Tidak ada jaminan pandemi berikutnya tidak terjadi.

Baca juga: Menkes minta daerah sekitar Solo segera tingkatkan capaian vaksinasi

“Tugas kita memastikan anak kita, cucu kita, anak dari cucu kita, dan generasi selanjutnya lebih siap. Jangan seperti kita saat ini. Apa yang dilakukan ANTARA menorehkan tinta emas di buku sejarah kesehatan Indonesia,” terang dia.

Direktur Utama LKBN ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat, mengatakan Menkes Budi Gunadi Sadikin merupakan sosok yang berada di garis depan dalam melawan pandemi COVID-19 di Tanah Air.

Baca juga: Menkes bantah kabar mengenai banyak klaster COVID-19 di sekolah

“Pameran ini merupakan contoh bagaimana ANTARA turut mengawal pandemi, mulai dari pasien satu sampai yang di karantina di Natuna. ANTARA selalu hadir sesuai dengan perjalanan bangsa,” kata lelaki yang akrab disapa Dimas itu.

Pameran itu menggabungkan tidak hanya aspek dokumentasi, jurnalistik tetapi juga estetika. Pandemonium memamerkan sebanyak 120 karya foto dari pewarta foto ANTARA. Pameran tersebut diselenggarakan mulai 30 September hingga 30 Oktober 2021.

Baca juga: Menkes paparkan strategi cegah klaster COVID-19 di sekolah saat PTM

Pewarta: Indriani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021