Boyolali (ANTARA News) - Pondasi jembatan Kali Gandul yang menghubungkan Desa Randusari dan Desa Kemiri di Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, longsor diterjang banjir.

Tribudoyo (35), warga Dusun Gumulan, Desa Kemiri, Rabu mengatakan, derasnya arus banjir di Kali Gandul di Mojosongo, terjadi pada Selasa (18/1) malam, dan mengakibatkan pondasi jembatan desa longsor.

Menurut dia, warga sekitar sudah mencoba berupaya membuat tanggul darurat guna menahan derasnya arus air yang berhulu di puncak Merapi itu.

Akibat pondasi longsor tersebut, kata dia, jembatan yang semula dapat dilalui kendaraan roda empat, kini sudah tidak bisa lagi. Kendaraan roda dua yang dapat melintas, tetapi mereka harus ekstra hati-hati.

Warga khawatir bila terjadi banjir lagi jalan penghubung dua desa itu bisa terputus.

"Pondasi yang longsor di bagian sisi selatan dan sudah memakan separo jalan jembatan," katanya.

Selain itu, warga telah menambal dengan pondasi darurat dan memberikan tanda bahaya berupa bambu. Setiap ujung yang longsor dipasangi bambu agar pengendara yang melintas lebih waspada.

Menurut dia, Kali Gandul tersebut merupakan hilir dari sungai berhulu puncak Merapi. Jika banjir lahar dingin, Kali Gandul juga mendapat luapan banjir.

Namun, arus banjir jika sudah sampai di jembatan tersebut sudah tidak disertai material berupa batu. Banjir lahar berupa air bercampur pasir.

Padahal, kata dia, jarak jembatan ini dengan puncak Merapi sekitar 28 kilometer.

Camat Mojosongo, Heri Widodo menjelaskan, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Pemkab Boyolali.

Menurut dia, warga sudah bergotong royong dengan menambal tebing yang longsor dengan tumpukan karung berisipasir. Tumpukan karung berguna menahan beban jembatan yang tergerus banjir.

Namun, kata dia, tanggul sementara tersebut sudah longsor sebagian.

Selain jembatan tersebut, kata dia, tanah longsor juga terjadi di pinggir jalan Desa Randusari, Kemiri. Tanah longsor itu, juga merupakan tebing Kali Gandul. Longsornya tebing itu, juga mengancam kondisi jalan akses desa.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011