Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya menggerebek kasus prostitusi daring di sebuah apartemen di daerah Pulogebang, Jakarta Timur, pada Rabu (28/9) sekitar pukul 17.00 WIB.
Dalam kasus ini kedua muncikari yang menawarkan PSK anak secara daring tersebut juga masih berstatus anak di bawah umur. Kedua muncikari tersebut masih berusia 17 tahun.
Kasus ini terungkap ketika salah satu korban meninggalkan rumah tanpa izin orang tuanya pada awal September lalu. Pihak keluarga terus berupaya menghubungi korban namun tidak pernah mendapatkan balasan dari korban.
Kemudian pada 24 September lalu, orang tua korban tanpa sengaja melihat sebuah iklan prostitusi daring di media sosial yang menggunakan foto putrinya, namun baru dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 28 September.
Baca juga: Komisi Anak minta apartemen berpotensi prostitusi diawasi
Baca juga: Prostitusi anak diungkap polisi di Apartemen Gading Nias Residence
Atas laporan tersebut, Kepolisian langsung melakukan penggerebekan dan berhasil menyelamatkan empat PSK, tiga di antaranya yang masih berstatus anak.
Kepolisian menduga apartemen tersebut kerap digunakan untuk praktik prostitusi daring. Polisi segera memanggil pengelola apartemen untuk dimintai klarifikasi.
"Disinyalir di apartemen itu memang banyak kamar yang disewakan untuk prostitusi daring juga," kata Pujiyarto.
Atas perbuatannya, para muncikari ini akan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan atau Pasal 76I Jo Pasal 88 UU Nomor 35 Tahun 2014 Perubahan Atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan hukuman penjara di atas lima tahun.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021