Bengkulu (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama diminta agar menghargai dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tidak mengikuti tindakan pendahulunya mantan presiden George W Bush yang memelihara bibit separatis di Indonesia.

Hal ini dikatakan Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Sabtu, di Bengkulu saat menghadiri Lokakarya Pertemuan Nasional (LPN) Walikota dan Ketua DPRD Kota se-Indonesia, Ketua DPRD dan Bupati se-Sumbagsel.

"Sepertinya Indonesia tidak bisa terlalu berharap dengan Amerika di bawah Obama, tapi kita minta agar Obama yang pernah tinggal di Indonesia lebih mengerti dan memahami bahwa Indonesia adalah negara kesatuan dan tidak ada kompromi atas tindakan separatis,"kata Nur wahid.

Hal ini dikatakannya terkait kebijakan pemerintahan pendahulu Obama yang memberikan suaka politik terhadap sejumlah tokoh separatis di Maluku Selatan yang menginginkan kemerdekaan.

"Demikian juga dengan di Papua Barat dimana Kongres Amerika melakukan intervensi dan meminta agar Pemerintah Indonesia membebaskan tokoh separatisme yang statusnya menjadi tahanan negara,"katanya.

Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengatakan kekecewaannya terhadap Obama yang diharapkan mampu membuat kebijakan baru dan lebih cerah atas konflik di Timur Tengah, khususnya Palestina dan Israel yang saat ini bergejolak.

"Obama kelihatannya cenderung memberikan perlindungan kepada Israel, bukannya memberi harapan keadilan bagi negara-negara terjajah seperti Palestina. Jadi Indonesia tidak bisa berharap terlalu banyak dan satu hal yang kita ingatkan Indonesia adalah NKRI dan satu kesatuan dari Sabang sampai Merauke,"tambahnya.

Selain itu, kata Nur Wahid, Indonesia juga harus bangkit untuk berjuang dalam dunia globalisasi, salah satunya dengan cara menggali keunggulan masing-masing daerah termasuk di dalamnya kearifan lokal.

"Bangsa ini harus mampu melawan arus globalisasi dengan keunggulan daerah karena saat ini perekonomian dunia sedang terpuruk, menyusul rontoknya ekonomi yang dipimpin Amerika dan daerah harus mampu melawan sehingga imbasnya tidak terlalu parah dan menimpa seluruh komponen bangsa,"jelasnya. (*)

Copyright © ANTARA 2009