Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa segera memutakhirkan data masyarakat kelompok rumah tangga miskin ekstrem di lima kabupaten prioritas.

"Saya minta kepada gubernur dan para bupati dari lima kabupaten prioritas tahun 2021 di Provinsi Jawa Timur untuk dapat segera memastikan data dan informasi kelompok penerima manfaat di tiap-tiap kabupaten," kata Wapres saat memimpin rapat dengan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis.

Kelima kabupaten yang menjadi daerah prioritas untuk penyelesaian kemiskinan ekstrem hingga akhir 2021 tersebut adalah Lamongan, Bojonegoro, Sumenep, Probolinggo, dan Bangkalan.

Baca juga: Wapres: Anggaran bukan isu utama tanggulangi miskin ekstrem di Jatim

Setiap kabupaten akan mendapatkan tambahan anggaran untuk program bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat miskin ekstrem hingga akhir 2021, tambah Wapres.

"Sehingga upaya untuk membantu percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem tahun 2021 di lima kabupaten prioritas tersebut bisa segera diwujudkan," tukasnya.

Selain pemutakhiran data penerima manfaat bansos miskin ekstrem tersebut, Wapres meminta Gubernur Jatim dan masing-masing bupati untuk memperbaiki konvergensi program dari kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian (K/L).

Baca juga: Wapres pimpin rapat penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur

Sementara itu, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik (Susenas BPS) per Maret 2020, total penduduk miskin ekstrem di lima kabupaten prioritas tersebut sebanyak 508.571 jiwa, dengan jumlah rumah tangga miskin ekstrem sebanyak 265.180 rumah tangga.

Rincian jumlah warga miskin ekstrem tersebut adalah di Probolinggo sebanyak 114.250 jiwa atau 9,74 persen, Bojonegoro sebanyak 50.200 jiwa atau 6,05 persen, Lamongan sebanyak 87.620 jiwa atau 7,37 persen, Bangkalan sebanyak 123.490 jiwa atau 12,44 persen, dan Sumenep sebanyak 130.750 jiwa atau 11,98 persen.

Baca juga: Wapres: Industri halal jadi penopang utama pemulihan ekonomi global

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021